Dia mengatakan, orang tua Atut memelihara dan melestarikan seni budaya. Jawara diberikan kesempatan tampil saat ada perhelatan di tingkat lokal. Jawara-jawara yang dilestarikan inilah yang akhirnya menjadi akar rumput dan pemilih Ratu Atut. Menurut dia, Atut menjaga hubungan politik lokal dengan sangat baik. "Ayahnya tidak pernah berpikir bahwa setelah reformasi akan ada pemilihan langsung," kata dia.
Dia mengatakan, dulu Ratu Atut dicalonkan menjadi wakil gubernur oleh Partai Persatuan Pembangunan karena akar politik masih rendah. Namun belakangan Ratu Atut melihat potensi kekuatan akar rumput melalui jawara yang sudah dipelihara bertahun-tahun oleh ayahnya. "Ratu Atut orang modern, dia menggunakan political marketing juga," ujar dia.
Fitron mengatakan, Ratu Atut bersaing dengan politikus yang tidak memiliki akar rumput. Misalnya pengusaha dari Jakarta yang tidak turun ke Banten. Mereka lalu bersaing dengan Ratu Atut dalam pertarungan politik di Banten. "Fakta grass root ini jangan dilupakan, mereka dirintis sejak lama," kata Fitron.
WAYAN AGUS PURNOMO
Terhangat
Ketua MK Ditangkap | Dinasti Banten | Dolly Riwayatmu
Baca juga
Korupsi Dinasti Banten Dirancang Sistematis
Dinasti Atut Dinilai sebagai Miniatur Orde Baru
Abraham Tak Takut Mistis Keluarga Atut
SBY Menyentil Dinasti Politik Ratu Atut