TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Sekretariat Gabungan (Setgab) partai koalisi pendukung pemerintahan kini digunakan sebagai markas tim pemenangan peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo. Partai Amanat Nasional menyesalkan minimnya informasi soal perubahan alih fungsi kantor itu.
"Sebaiknya Setgab secepatnya memberikan informasi kepada kami," kata Sekretaris Jenderal PAN Taufik Kurniawan saat dihubungi Tempo, Rabu, 25 September 2013. Jika nantinya kantor itu tak bisa lagi digunakan untuk kegiatan partai koalisi, Taufik mengaku tak terlalu mempermasalahkannya.
Sebabnya, dia menambahkan, keberhasilan pemerintahan yang disokong partai koalisi tidak ditentukan oleh ada-tidaknya kantor Sekretariat. Taufik justru mengusulkan agar kantor Sekretariat dipindahkan ke kantor salah satu partai koalisi. "Bisa bergantian di kantor-kantor partai koalisi."
Hingga saat ini, PAN belum mendapatkan informasi resmi ihwal penggunaan kantor Sekretariat sebagai markas tim pemenangan Pramono Edhie. "Kami masih menunggu informasi resmi dari Setgab," kata Taufik. Menurut dia, penggunaan kantor tersebut sepenuhnya memang merupakan hak pemilik rumah, yakni kader Partai Persatuan Pembangunan yang juga Menteri Perumahan Rakyat, Djan Faridz.
Namun, jika ada alih fungsi penggunaan kantor, Taufik menyatakan perlu ada pembicaraan sebelumnya oleh Sekretariat kepada partai yang tergabung dalam koalisi pemerintahan. "Minimal ada informasi ke kami-kami," ujar Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat ini.
Menurut dia, informasi resmi dari pengurus Sekretariat ini penting lantaran kantor tersebut juga merepresentasikan partai koalisi. "Ada bendera dan simbol yang penting sebagai identitas partai politik."
Sebelumnya, politikus PPP memprotes penggunaan kantor Sekretariat sebagai markas tim pemenangan Pramono Edhie. Sebagai anggota Sekretariat, PPP merasa sama sekali tidak diberi tahu ihwal perubahan tersebut. "Seharusnya dikasih tahu, dong," kata Wakil Ketua Umum PPP Hasrul Azwar di kompleks parlemen, Senayan, kemarin.
Ia mengatakan, semestinya ada pemisahan antara kantor Sekretariat dan kantor tim pemenangan Pramono Edhie. Hasrul juga menuding Sekretariat kini sudah tak jelas bentuknya. "Nasib Setgab seperti orang yang datang tak diundang dan pulang juga tak diantar," kata Hasrul.
PRIHANDOKO
Topik terhangat: Mobil Murah | Kontroversi Ruhut Sitompul | Guyuran Harta Labora | Info Haji | Tabrakan Maut
Berita terpopuler:
Serangan pada Ruhut, dari Badut Sampai Kumpul Kebo
Ruhut Gagal Dilantik sebagai Ketua Komisi Hukum
Capres, Duet Jokowi-JK Terpopuler di Dunia Maya
Jadi Rebutan Klub, Kiper Ravi Pilih Timnas U-19
Kenapa Dirut TVRI Dipecat?