TEMPO.CO, Jakarta - Saat ditembak orang tak dikenal, Bripka Sukardi sedang mengendarai sepeda motor sendirian. Dia sedang mengawal enam truk tanpa bak yang membawa benda mirip balok panjang yang diberi penutup.
Sebuah kertas yang ditempel di penutup truk, menegaskan bahwa truk itu membawa elevator parts, untuk proyek Rasuna Tower-Jakarta. Truk itu berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok, dengan berat per balok mencapai 960 kilogram. Satu truk, bisa berisi hingga delapan balok.
Sesaat setelah insiden penembakan ini, arus lalu lintas di Kuningan, Jakarta Selatan, belum berhenti karena para pengendara sepeda motor yang melewati lajur jalan itu masih melewati tempat di mana Sukardi terkapar.
Tapi, enam truk yang dalam posisi konvoi itu langsung berhenti, tepat di belakang Sukardi. Tak ada kendaraan roda empat yang melewati posisi Sukardi, karena posisi truk itu berada di tengah lajur, tak bisa memuat mobil lain.
Sekitar lima menit setelah kejadian, seluruh supir truk tidak berada di dalam kendaraan mereka masing-masing. Mereka baru mau muncul setelah polisi datang mencari mereka. Wartawan yang ingin meminta penjelasan dari supir, mendapat kesulitan karena dihalang-halangi polisi.
Jumlah penumpang enam truk itu ada 11 orang. Seluruhnya langsung dibawa ke dalam police line. Wartawan yang tak boleh masuk police line, terpaksa hanya mendengar keterangan dari percakapan supir truk dengan polisi.
Yono, pengemudi truk B-9014-UPA yang berada paling depan, mengaku sangat terkejut melihat penembakan. Dia tak ingat persis berapa kali polisi itu ditembak, karena setelah tembakan pertama, Yono langsung bersembunyi dengan cara merunduk di bawah setir. "Saya langsung injak rem hingga mesin truk mati," kata Yono. Hanya keterangan itu yang terdengar, selanjutnya, dia dan 10 orang lainnya langsung diamankan ke markas Kepolisian Daerah Metro Jaya.
MUHAMMAD RIZKI
Berita Terpopuler:
Harisson Ford Naik Meja Menteri untuk Betulkan AC
Cerita Pacar Dul Sebelum Kecelakaan
Beredar Lagi, Video Vicky Eks Zaskia Gotik Pidato
Istana Akan Ajukan Deportasi Harrison Ford
Di Twitter, Ahmad Dhani Blacklist TVOne Soal Dul
Menhut Bantah Aksi Naik Meja Harrison Ford