TEMPO.CO , Tasikmalaya:Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suryadharma Ali mengklaim sudah ada aspirasi dari pengurus wilayah (DPW) PPP yang mendukung dirinya maju menjadi calon presiden pada Pemilu 2014. Kata dia, sudah ada 20 pengurus di tingkat provinsi yang memintanya menjadi capres.
"Kalau capres yang dijagokan dari PPP belum ada. Tapi sudah mulai bermunculan keinginan-keinginan yang disampaikan oleh pengurus wilayah (DPW), sudah hampir 20 provinsi, yang meminta agar Ketua Umum PPP bersedia maju sebagai capres," jelas Suryadharma usai pemberian bantuan permodalan dari Kemenag kepada eks Jemaah Ahmadiyah di Tasikmalaya, Senin 2 September 2013.
Dalam waktu dekat, dia memperkirakan DPW se-Jawa juga akan menyampaikan aspirasinya agar dirinya bersedia mencalonkan diri jadi presiden. Aspirasi lainnya, kata Suryadharma, muncul dari para ulama. "Saya masih mencermati semua perkembangan itu, dan seberapa besar dukungan itu, dan seberapa logis dikatakan iya, dan seberapa logis dikatakan tidak. Saat ini saya sedang melakukan pertimbangan-pertimbangan," ucapnya.
Namun bagaimanapun juga, kata Suryadharma, aspirasi dari pengurus wilayah tidak boleh diabaikan begitu saja. Perlu dipertimbangkan, dikaji, dianalisa. "Apakah dukungan itu demikian adanya di grassroot. Kalau dari grassroot, patut dipertimbangkan adanya," ujarnya.
Sebetulnya, Suryadharma mengatakan, dirinya ingin sekali melakukan rapat di DPP. Rapat akan membicarakan perkembangan terkait capres. Perkembangan tersebut, bukan hanya terkait PPP, tapi diluar PPP.
"Sekarang kan muncul kandidat-kandidat presiden. Muncul kandidat presiden yang sedang diolah untuk jadi kandidat definitif seperti dalam konvensi. Ini perkembangan baru dimana PPP harus mencermatinya," jelas dia.
Setelah rapat, Suryadharma mengatakan, DPP PPP akan mengambil sikap.
Ditanya konvensi capres oleh PPP, menurut dia, bagi partainya hal itu tidak realistis. Sebab berdasarkan UU Pilpres, partai politik bisa mencalonkan capres-cawapres jika punya basis dukungan 20 persen kursi atau 25 persen suara.
"Seandainya PPP melakukan konvensi lalu misalkan perolehan suara PPP di Pemilu 2014 dibawah 10 persen atau katakan 15 persen, kan tidak bisa mencalonkan presiden. Andaikan PPP sudah putuskan capres lewat konvensi, maka konvensi PPP tdk realistis," jelas Suryadharma.
Dia melanjutkan, seandainya PPP dapat 10 atau 15 persen suara dalam Pemilu, partai ini tetap harus koalisi dengan partai lain. Sedangkan partai koalisi sudah dapat presidennya. "Begitu PPP melakukan koalisi, kata mitra koalisi presidennya jangan dari PPP dong, dari kami dong. Kan konvensi tidak realistis," kata dia.
Konvensi menjadi rasional bagi PPP, menurut Suryadharma, apabila UU Pilpres diubah tidak lagi 20 persen kursi atau 25 persen suara, tapi cukup 3,5 persen. Selama UU Pilpres masih belum diubah, konvensi tidak realistis.
"Oleh karenanya dari sisi konvensi, bagi PPP konvensi tidak realistis. PPP yang berdasarkan anggaran dasar harus konvensi dalam rekrutmen capres-cawapres akan ditinjau kembali karena berdasarkan kondisi lapangan yang nampaknya cukup sulit direalisasikan," sebut dia.
Sementara itu, dukungan agar Suryadharma Ali maju sebagai capres disampaikan Wakil Ketua DPW PPP Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum. Sebagai kader, dia berharap dan akan mendukung Suryadharma sebagai capres.
"Beliau menteri, dan orang Sunda asli. Selama ini orang Sunda belum ada yang mau nyapres, makanya saya dukung," kata Uu.
CANDRA NUGRAHA
Berita Terpopuler:
Briptu Rani: Keramahan Saya Disalahartikan
Jusuf Kalla: Jokowi Harus Nyapres
Sengman Pernah Hadir ke Wisuda Anak SBY?
Relokasi Blok G Cepat, Jokowi Tungguin Tukang Cat
Disebut Terkait Impor Sapi, Dipo Alam Berkelit