TEMPO.CO, Malang-Perampokan bersenjata mainan kembali terjadi di Malang. Sebuah minimarket di Sukun Kota Malang disatroni kawanan perampok, Kamis 29 Agustus 2013 sore. Pelaku membawa kabur uang tunai Rp 10 juta dan rokok. "Dia menodongkan pistol, kami takut," kata salah seorang karyawan Arif Irawan.
Menurutnya, pelaku menodong pegawai lain bernama Lutfi dan Diki yang berada di meja kasir. Pelaku tiga orang, menunggang sepeda motor dari arah Kepanjen Kabupaten Malang. Mereka bergegas masuk ke dalam toko dan menodongkan pistol.
Para pelaku mengenakan penutup wajah. Kedua karyawan awalnya mencurigai pistol tersebut mainan. Namun, pelaku langsung mengeluarkan sebuah tembakan ke rak penyimpanan minyak goreng. Tembakan keras, kantung plastik berisi minyak goreng hancur.
Diki dan Lutfi ketakutan setelah mengetahui pistol tersebut berisi peluru. Lantas pelaku mengancam kedua karyawan dan meminta seluruh uang yang disimpan di meja kasir serta membawa kabur delapan bungkus besar rokok. "Mereka langsung kabur ke arah pusat kota Malang," katanya.
Polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara menemukan peluru yang digunakan pelaku. Diduga pistol mainan jenis air soft gun yang diisi gotri atau peluru penembak burung. Senjata untuk olahraga ini berpendorong angin bertekanan tinggi. Sehingga memiliki daya hancur tinggi. Apalagi, secara fisik bentuk pistol menyerupai pistol asli.
"Tim buru sergap memburu pelaku," kata Kepala Kepolisian Resor Malang Kota, Ajun Komisaris Totok Suharyanto. Polisi telah mengantongi identitas pelaku, namun kawanan perampok lihai mengelabui dan menghindari kejaran petugas Kepolisian.
Kepolisian mengategorikan pelaku sebagai kawanan perampok berbahaya. Senjata yang digunakan bisa melukai orang, kerja pistol air soft gun mirip pistol asli. Untuk itu, tim buru sergap diinstruksikan untuk menindak tegas pelaku. Bulan Juli lalu, aksi perampokan serupa juga terjadi di tiga minimarket lain di Kota Malang.
EKO WIDIANTO