TEMPO.CO, Jember-Mohammad Mahfud MD mengaku masih pikir-pikir untuk mengikuti konvensi calon presiden dari Partai Demokrat. Ia menerima banyak masukan dari sejumlah kiai Nahdlatul Ulama agar dirinya tidak mengikuti konvensi tersebut. Ia disarankan menggunakan Partai Kebangkitan Bangsa sebagai kendaraan.
"Bagaimanapun saya ini bekas pimpinan PKB. Jadi sebenarnya rumah dan terminal politik saya itu di PKB," kata Mahfud seusai mengikuti halal bihalal bersama kiai dan warga nahdliyin di pesantren Nurul Islam, Jember, Rabu, 14 Juli 2013.
Meski begitu, diakuinya konvensi Partai Demokrat adalah salah satu peluang emas baginya untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilihan umum 2014 nanti. Karenanya, kata dia, saat ini dirinya dan timnya masih menganalisis beragam peluang dan kemungkinan politik yang akan ditempuhnya.
"Konvensi itu tiket. Parpol lain, dan koalisi parpol juga memberi tiket. Politik kan dinamis, jadi masih harus dianalisis lagi," kata dia.
Saat diberi kesempatan memberi sambutan, Mahfud pun menyempatkan mempromosikan dirinya sebagai calon presiden. "Saya bersedia menjadi capres. Tetapi anda semua tidak harus memilih saya. Kalau ada yang lebih baik silahkan pilih. Kalau masih ragu tidak usah pilih saya. Saya hanya menawarkan diri," katanya.
Mantan ketua Umum PBNU, KH Hasyim Muzadi, mengatakan saat ini Mahfud MD seperti sebuah surat dalam amplop. "Isinya, alamatnya sudah jelas. Tinggal perangkonya. Ayo kita dukung bersama," kata dia.
MAHBUB DJUNAIDY