TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat militer dari Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia, Rizal Darma Putra, menilai calon Panglima TNI Jenderal Moeldoko kurang visioner. Menurut dia, meski Moeldoko pernah menjadi lulusan terbaik Akademi Militer 1981, namun ia tidak memiliki rekam jejak yang cemerlang selama menduduki posisi tertentu.
Bahkan ketika menjabat sebagai Panglima Daerah Militer III Siliwangi, Moeldoko diduga terlibat dalam Operasi Sajadah yang menuai kontroversi. Pasalnya, operasi itu disinyalir menekan dan mengintimidasi kelompok-kelompok Islam terutama Ahmadiyah.
"Operasi Sajadah itu track record buruk," ucap Rizal, Rabu, 31 Juli 2013. Dia khawatir Moeldoko nantinya akan melakukan tindakan yang serupa termasuk terhadap masyarakat lain. Karena itu, ia meminta Komisi Pertahanan DPR memberi catatan kepada Yudhoyono terkait keterlibatan Moeldoko di Operasi Sajadah.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjuk Jenderal Moeldoko sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia menggantikan Laksamana Agus Suhartono. Laksamana Agus Suhartono akan pensiun pada Agustus bulan depan. Moeldoko sebelumnya baru menggantikan Jenderal Pramono Edhie Wibowo sebagai Kepala Staf Angkatan Darat. Sebelum menjabat sebagai Kasad, Moeldoko menjabat sebagai Wakil Kasad.
Sebelum menjadi Wakasad, Moeldoko pernah menjadi Wakil Gubernur Lemhannas di tahun 2011, Pangdam III Siliwangi pada 2010, dan Pangdam XII/Tanjungpura 2010.
SUNDARI
Terpopuler:
Joe Taslim Pindah Agama Demi Cinta
Berseteru dengan Ahok, Haji Lulung Pergi Umrah
Bang Ucu: PKL Bongkar Sendiri atau Saya Bakar
Briptu Rani Resmi Dipecat Polda Jawa Timur
SBY ke Lumajang, Dukun Semeru Dikerahkan