TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat komunikasi Universitas Indonesia, Ade Armando, menilai cara komunikasi politik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di media sosial Youtube sudah cukup efektif. "Dengan cara ini, pesan yang ingin disampaikan bisa langsung tersampaikan ke masyarakat," kata Ade, ketika dihubungi Senin 29 Juli 2013.
Seperti diketahui, SBY kini memiliki akun Youtube sendiri. Akun ini diluncurkan pada awal Juli 2013 lalu bersamaan dengan akun Facebooknya. "Model komunikasi politik ini bisa dijadikan contoh pemimpin daerah lain seperti bupati dan gubernur," kata Ade lagi.
Menurut Ade, gagasan seorang pemimpin membuat akun media sosial Youtube sendiri sebenarnya tidak terlalu orisinal. "Gubernur DKI Jakarta Jokowi dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama sudah membuat akun youtube duluan," katanya. Bahkan menurut Ade, pola komunikasi Jokowi-Ahok lebih transparan, karena hampir semua rapat di Pemda DKI Jakarta kini didokumentasikan dan diunggah ke youtube. "Saya kira Jokowi Ahok memang lebih berani," katanya.
Meski jumlah media --baik televisi, radio maupun cetak-- saat ini cukup banyak, Ade menilai SBY tetap memerlukan media sosial. "Banyak media kurang bisa menyampaikan kumunikasi langsung apa pesan dari presiden," kata Ade. Dengan akun Youtube, semua kegiatan SBY bisa disaksikan kapan saja dari mana saja. "Di youtube jika ingin menonton semua bisa langsung bisa membuka situsnya, kapan saja," ujar Ade.
Sampai saat ini, akun youtube Susilo Bambang Yudhoyono sudah diikuti oleh 483 pelanggan. Video di sana telah disaksikan sebanyak 6.976 kali. Total ada lima video yang diunggah SBY sampai sekarang. Masing-masing video itu sudah mengundang banyak komentar dari masyarakat. Kebanyakan respon pengguna internet terhadap video tersebut positif.
GALVAN YUDISTIRA
Topik Terpanas:
Anggita Sari | Bisnis Yusuf Mansur | Kursi Panas Kapolri | Hormon Daging Impor | Bursa Capres 2014
Berita Terpopuler:
7 Pengacara Bermasalah versi ICW
Suap MA, KPK Bidik Pelaku Selain Mario dan Djodi
Rachell Dougall, Teman Ratu Narkoba Kerobokan?
Pengacara Mario: KPK Jangan Umbar Wacana
ICW: Pengadilan Tipikor Siaga Satu