TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Lembaga Pendidikan Polri Komisaris Jenderal Budi Gunawan mengklarifikasi isu rekening gendut yang menimpanya. Menurut Budi, hartanya sudah disisir Badan Reserse Kriminal Mabes Polri dan dilaporkan Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan.
"Masalah itu perlu saya luruskan. Bahwa terkait LHA (Laporan Hasil Analisis) dari PPATK, kembali saya luruskan, itu sudah ditindaklanjuti oleh Bareskrim pada tahun 2010," kata Budi kepada wartawan di gedung KPK, Jumat, 26 Juli 2013.
Hasilnya pun telah dikirim ke PPATK. "Jadi masalahnya telah selesai. Artinya, wajar dan dapat dipertanggungjawabkan," katanya lagi.
Tapi, saat ditanya angka harta terbaru, Budi tak mau mengungkapkannya. "Silakan dikonfirmasi ke KPK, silakan," katanya.
Dari situs Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), harta Budi tercatat dilaporkan terakhir pada 19 Agustus 2008. Total hartanya saat itu Rp 4,684 miliar. Dengan perincian, harta tidak bergerak Rp 2,744 miliar, berupa tanah dan bangunan di Jakarta Selatan seluas 761 meter persegi senilai Rp 2,3 miliar, dan sebidang tanah di Subang.
Kemudian harta bergerak berupa Toyota Harrier, Honda Jazz, Nissan Teana, dan sepeda motor Suzuki senilai Rp Rp 661 juta. Ditambah peternakan, perikanan, perkebunan, dan pertanian senilai Rp 600 juta.
Budi juga tercatat memiliki usaha lain, yakni obyek wisata seluas 12 hektare dengan nilai Rp 300 juta, usaha Lila Embropery senilai Rp 50 juta, dan usaha Rumah Makan Bumbu Desa senilai Rp 250 juta.
Lainnya, harta bergerak Rp 316 juta berupa logam mulia, batu mulia, barang antik, dan benda lainnya. Serta giro setara kas Rp 362 juta.
Sebelumnya, KPK menjadwalkan klarifikasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara untuk semua calon Kepala Polri di kantor KPK. Proses klarifikasi tersebut akan berlangsung mulai hari ini hingga pekan depan.
FEBRIANA FIRDAUS
Topik Terhangat:
Bayi Kate Middleton | Front Pembela Islam | FPI | Bisnis Yusuf Mansur | Aksi Chelsea di GBK | Daging Sapi Impor
Berita Terkait
Kompolnas Mengaku Belum Ajukan Calon Kapolri
Sibuk Jadi Ajudan SBY, Putut Lalai Laporkan Harta
Calon Kapolri, Jenderal Putut Bantah ke Cikeas
Jadi Calon Kapolri, Putut Mau Fokus di Jakarta