TEMPO.CO , Jakarta:Front Pembela Islam datang ke Kabupaten Kendal dengan maksud men-sweeping tempat karaoke maupun razia togel di terminal Sukorejo. Hanya saja, ketika massa datang, rumah karaoke sudah tutup. Mereka hanya membawa kupon togel, baik togel Singapura, maupun lokal. Tak ada perlawanan warga saat itu.
Mereka kemudian melanjutkan razia ke lokalisasi Alaska. Massa sampai di tempat lokalisasi tersebut sekitar pukul 16.30. Di tempat itu, FPI lagi-lagi kecele. Sejak Ramadan, lokalisasi sudah tutup sementara. Mereka juga tak merusak. Namun massa FPI yang membawa pentungan dan parang memicu kemarahan warga. Warga pun melawan. Massa FPI kemudian pergi.
Saat meninggalkan Alaska, mobil FPI konvoi melaju cepat di perkampungan. Joko, warga Desa Sapen memberhentikan konvoi. Anaknya yang berusia tiga tahun berlari ketakutan melihat konvoi mobil. Anak itu terjatuh di selokan. "Mobil FPI melaju kencang. Anak saya ketakutan," kata Joko.
Satu dari empat mobil berhenti, yakni mobil Gran Max nomer polisi AA 1774 WN. Ada sembilan anggota FPI di dalamnya. Joko dan warga menahan salah satu anggota FPI bernama Sugeng Budiono, warga demangan RT 01 RW 05, Ngadirejo, Temanggung dan seorang bernama Yoyok juga asal Ngadirjo Temanggung. Tujuh orang lainnya melarikan diri.
Mobil dan kedua orang diamankan polisi lalu dibawa ke Markas Polsek Patean. Di Polsek, FPI bernegosiasi. Kapolres Kendal Kepala Kepolisian Resor Kendal Ajun komisaris Besar Asep Jenal Ahmadi datang memimpin negosiasi. Pukul 3 kamis dini hari kedua orang dilepas.
SOHIRIN
Terhangat:
Bentrok FPI | Bisnis Yusuf Mansyur | Aksi Liverpool di GBK
Berita Terkait:
FPI Pusat Kirim Anggotanya ke Kendal
FPI Dibubarkan? Ini Tanggapan Mabes Polri
FPI Magelang Dipulangkan, `Kami Dihajar Preman'