TEMPO.CO, Jakarta -Badan Nasional Penanggulangan Terorisme bakal membuat fasilitas instalasi khusus deradikalisasi. Kompleks deradikalisasi yang bakal didirikan di kawasan Sentul itu akan menjadi bagian dari blueprint nasional pencegahan terorisme.
"Kami harapkan instalasi tersebut dapat beroperasi tahun depan," ujar Deputi Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Agus SB, Senin, 15 Juli 2013. Agus berharap mulai tahun depan cetak biru deradikalisasi bisa segera dijalankan.
"Rencananya ingin dipastikan penanganan terpidana teroris berbeda-beda saat ditahan oleh polisi, kejaksaan atau lainnya," kata Agus. Saat ditahan oleh polisi, misalnya perlu dipastikan dengan siapa terpidana teroris bertemu.
"Belum tentu dengan psikolog, bahkan kadang yang berperan besar dalam program deradikalisasi justru ibu pelaku," kata Agus. Untuk itu kerjasama dengan berbagai instansi diperlukan.
"BNPT kan belum punya fasilitas khusus, dan cetak biru deradikalisasi ini akan diselesaikan tahun ini," kata Agus. Instalasi deradikalisasi yang bakal dibangun BNPT nantinya tidak menampung seluruh terpidana teroris.
Ada kategori tertentu yang diterapkan oleh BNPT. "Terutama untuk mereka yang jadi ideolog," ujar Agus. Pelaku teror yang memiliki ideologi kuat, wajib menjalani program di instalasi khusus. "Napi teroris tentunya harus kembali hidup di tengah masyarakat, untuk itu program ini diperlukan."
Deradikalisasi teroris di Indonesia, kata Agus, masih belum maksimal. "Di Arab Saudi saja, program deradikalisasi didukung oleh 800 profesor, sedangkan di Indonesia masih minim karena BNPT juga masih baru berdiri."
SUBKHAN
Topik Terhangat
Hambalang Jilid 2 | Rusuh Nabire | Pemasok Narkoba | Eksekutor Cebongan
Berita Lain:
Wakil Menteri Dituding Muluskan Anggaran Hambalang
Dua Orang Ditembak di Apartemen Mediterania
Polri dan TNI Diminta Pulihkan Situasi di Nabire
Priyo: ICW Salah Mengerti Surat Napi Koruptor
Kerudung Ikatan ala Aldila Jelita