TEMPO.CO, Jakarta - Tim khusus bentukan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia akan bergerak mengusut penyebab kerusuhan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tanjung Gusta, Medan mulai Senin mendatang.
Direktur Jenderal Pemasyarakatan Mochamad Sueb merasa akan terlalu sensitif jika penyelidikan itu langsung dilakukan dalam waktu yang berdekatan dengan peristiwa kerusuhan. “Nanti malah kontraproduktif,” kata Sueb saat dihubungi Tempo, Sabtu malam, 13 Juli 2013.
Kondisi Lapas saat ini, kata Sueb, dalam tahap pemulihan. Seluruh narapidana yang berhasil ditangkap, belum dikembalikan ke Tanjung Gusta dengan alasan keamanan. Sueb menyerahkan pengamanan narapidana yang tertangkap ke Lapas terdekat dengan lokasi penangkapan.
Penghitungan kerugian Lapas, menurut Sueb, masih dalam proses. Ruangan Lapas yang dibakar kemarin, Sueb menjelaskan, adalah bagian depan kompleks yang merupakan kantor kepala Lapas dan ruang administrasi. Untuk blok hunian dan sarana pra sarana seperti dapur, tidak ada yang terbakar.
Adapun proses renovasi Lapas, menurut Sueb, akan segera dilakukan. Dalam proses renovasi tersebut, kata Sueb, tidak akan memindahkan narapidana kecuali dalam keadaan mendesak.
Kamis malam lalu, Lapas Tanjung Gusta dibakar sejumlah narapidana. Aksi itu diduga dipicu oleh padamnya arus listrik, yang berimbas pada habisnya persediaan air. Kepolisian Daerah Sumatera utara memperkirakan sekitar 200 penghuni melarikan diri, 15 diantaranya diduga terlibat kasus terorisme. AKibat peristiwa itu, 5 orang dinyatakan tewas.
TRI ARTINING PUTRI