TEMPO.CO, Bener Meriah-Menjelang kedatangan Presiden Susilo Bambang Yodhoyono Enam ratus empat orang pengungsi atau 146 kepala keluarga pengungsi gempa desa Bah direlokasi ke areal Polsek kecamatan Ketol Kabupaten Aceh Tengah. Relokasi tersebut dilakukan karena desa dianggap masih rawan ditempati karena gunung retak dan sering terjadi gempa susulan.
"Situasi kampung kami tanah retak, kami tinggal dibawah gunung, tiap hari ada gempa susulan, lonsor, kami khawatir," ujar Rahmadsyah kepala desa Bah, Senin 8 Juli 2013. Namun informasi yang didapatkan TEMPO, sejumlah warga merasa heran dengan pemindahan tiba-tiba tersebut.
Tadi sore sekitar pukul 17:00 Wib para pengungsi desa Bah membawa semua peralatan masak dan pakaian, mereka dijemput dengan menggunakan truk reo TNI. Sesampai di lokasi kamp pengungsian di areal kantor Polsek ketol, ada pengungsi yang terlihat meneteskan air mata. "Kami heran dengan dipindah tiba-tiba, terus ada yang sedang sakit lagi," kata seorang warga kepada tempo di lokasi pengungsian baru.
Desa Bah merupakan desa kedua terparah setelah Serampah yang sebagian desanya lonsor . di Desa Bah sebanyak 146 rumah penduduk tidak bisa ditempati, sarana ibadah juga ikut, SDN juga bernasib sama. Meninggal tertimbun lonsor 5 orang. Dan jalan menuju kesana lonsor dan retak-retak.
Besok presiden SBY bersama rombongan direncanakan akan mengunjungi lokasi posko pengungsian korban gempa di Desa Rejewali, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah. Selain itu, SBY dan rombongan juga direncanakan akan melihat salah satu desa terparah dampak gempa, yakni Desa Serempah. Dan bila cuaca baik akan langsung kembali ke Jakarta, namun jika cuaca buruk akan menginap di Guest House PT. Arun Lhokseumawe.
IMRAN MA
Topik Terhangat
Karya Penemu Muda | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | Bencana Aceh
Baca juga:
Sambut Ramadan, Peziarah Makam Gus Dur Meningkat
Haidar: Mari Jadikan Puasa Kita Puasa Spiritual
Menteri Agama: Ada Kemungkinan Awal Puasa Berbeda
Awal Ramadan, Gontor Tak Tunggu Pemerintah