TEMPO.CO, Timika - Dua kelompok pendulang emas tradisional di mile 34, areal PT Freeport Indonesia di Timika, Papua kembali bertikai, Kamis, 4 Juli 2013. Belasan orang terluka dan satu orang meninggal. Korban tewas adalah Adrianus Lesomar. Ia meregang nyawa setelah terkena panah kawat di bagian dada. Adrianus meninggal pukul 14.00 waktu setempat di Rumah Sakit Umum Daerah Mimika.
Sebelumnya, beberapa bulan lalu kedua kelompok pendulang ini berseteru di Jalan Budi Utomo dan Jalan Busiri, mengakibatkan dua warga meninggal dan belasan luka-luka. Pada konflik Kamis dinihari hingga petang, dua ratusan pendulang emas ini sempat saling serang mengganakan berbagai senjata tajam panah kawat dan senjata angin.
Kepolisian Sektor Kuala Kencana pada Kamis pagi berupaya melerai dua kelompok yang berseteru sambil mengevakuasi warga pendulang yang menjadi korban. Tetapi upaya mencegah konflik tidak berhasil karena jumlah massa yang lebih banyak dari polisi.
Untuk memperkuat pasukan pengamanan, satu Pleton Brigade Mobil Detasemen B Mimika dipimpin Komandan Bimob B Mimika, Komisaris Polisi I Gusti Agung Dwi Perbawa Nugraha menuju lokasi sengketa dan mengamankan situasi. Upaya negosiasi antar-kelompok yang bertikai dilakukan. Pertikaian sempat mereda tetapi kedua kelompok tetap siaga di camp masing-masing.
Kepala Kepolisian Resor Mimika Ajun Komisaris Besar Jermias Rontini membawa tokoh warga pendulang untuk menghentikan pertikaian. Rontini mengatakan perseteruan antar dua kelompok pendulang emas tradisional ini dilaporkan oleh Satuan Pengamanan PT Freeport Indonesia pada Kamis dinihari.
"Waktu kami cek ternyata sudah ada tiga belas orang yang terluka kena panah kawat dan senjata tajam. Korban yang meninggal sudah dibawa ke rumah sakit dan sudah disemayamkan di rumah duka," kata Rontini.
Rontini masih belum dapat memastikan penyebab konflik antar pendulang dari kelompok suku yang sama ini. "Kami berharap mereka tidak melanjutkan pertikaian, kami akan melakukan berbagai pendekatan," ujar Rontini.
Situasi Kota Timika yang berjarak puluhan kilometer dari lokasi pertikaian antar dua kelompok pendulang ini pada Kamis petang masih kondusif. Aktifitas warga berjalan seperti biasa. Tetapi Sekitar pukul 20.00 waktu Papua sekelompok warga dari Kwamki Baru, Mimika, sedang melakukan konvoi ke arah kelompok warga Jalan Patimura.
Polisi masih terus melakukan patrol dan melakukan pendekatan pada dua kelompok warga yang bertikai. Kendaraan lapis baja Baracuda juga disiagakan di wilayah yang dianggap rawan.
TJAHJONO EP