TEMPO.CO, Jakarta- Wakil Pimpinan Redaksi TV One Totok Suryanto mengklaim penayangan iklan berulang kali Ketua Umum Golkar sekaligus calon presiden Golkar, Aburizal Bakrie (Ical), di TV One, sesuai dengan prosedur yang mereka tetapkan. Menurut dia, jika ingin mengetahui lebih lanjut perihal teknis berapa banyak Ical membayar iklan bisa bertanya ke bagian marketing.
Semua iklan, kata dia,ada prosedurnya jika mau tayang. ”Bukan di bagian pemberitaan. Ini bukan ranahnya," kata dia saat dihubungi Tempo, Selasa, 2 Juli 2013. (Baca: KPI: Sang Bos Manfaatkan TV untuk Berpolitik)
Dalam sehari Ical berulang kali tampil dalam iklan di televisi tersebut. Ical menguasai TV One dan ANTV. Totok mengklaim tak ada intervensi dari pemilik televisi terkait pemberitaan Ical. "Kami ini pemiliknya bukan hanya Aburizal tapi juga dimiliki publik (go public), dan publik pun mengontrolnya" tuturnya.
Menurut data yang diperoleh Tempo dari Komisi Penyiaran Indonesia, iklan Ical tayang 143 kali di TV One pada periode 1-30 April 2013. Adapun pemberitaan Ical di televisi yang sama pada periode 4-30 April 2013 sebanyak 9 kali.
Totok tak membantah bahwa semua media pasti memiliki kepentingan. Namun,menurut dia, media harus obyektif dan proporsional dalam menempatkan berita. Terkait dengan iklan kampanye terselubung, Komisi Penyiaan Indonesia (KPI)sudah pernah memanggil stasiun televisi yang terafiliasi dengan partai politik. Ketika itu, stasiun televisi beralasan partai politik tidak langsung beriklan di televisi. Namun iklan tersebut disampaikan melalui agensi media. "Kami sudah panggil dua kali, jawabannya seperti itu," kata Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Mochamad Riyanto.
Karena itu dia meminta agar kewenangannya diperkuat untuk menindak stasiun televisi yang menyalahgunakan frekuensi publik. "Selama ini kami hanya bisa memberhentikan sementara program yang dianggap bermasalah," tuturnya. (Baca: Demokrat Laporkan TVone dan Metro TV ke KPI)
ERWAN HERMAWAN
Topik Terhangat:
Tarif Progresif KRL | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | PKS Didepak? | Puncak HUT Jakarta
Berita Terpopuler:
3 Insiden Memalukan Saat SBY di Akademi TNI
SBY Minta Video Wonderful Indonesia Distop
Beli Mobil, Ini Daftar Yang Wajib Dicek
Teman Wartawati Korban Perkosaan Bantah Polisi