Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: Relawan Presiden terpilih Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan diri bubar setelah pasangan SBY-Kalla resmi diumumkan KPU sebagai memenang pemilihan Presiden. Pernyataan tersebut dibacakan Ketua Presidium Gerakan Pemilih, A. Yani Wahid, pada konfrensi pers di Hotel Sahid Jaya Jakarta, Rabu (13/10). Wahid mengatakan, dengan selesainya tahap perjuangan relawan SBY yang berhasil menghantarkan SBY-Kalla sebagai presiden dan wakil presiden, maka selesai pula tugas relawan yang tersebar di 401 Kabupaten kota di seluruh provinsi tersebut. "Kami mengucapkan syukur dan selamat kepada presiden dan wakil presiden pertama yang dipilih langsung rakyat Indonesia," ujarnya. Wahid menuturkan, pertimbangan membubarkan relawan SBY ini juga untuk mengantisipasi berubahnya niat perjuangan mendukung capres dan cawapres menjadi dukungan fanatisme yang bersifat kultus individu. "Maka, dirasa perlu mengubah perjuangan menjadi gerakan mengawal proses perubahan dan mempercepat pelaksanaan pembangunan," papar dia. Pembubaran, menurut Wahid, dilakukan setelah melihat beberapa organisasi pendukung SBY-JK melakukan tindakan tidak terpuji yang dengan dalih syukuran dan berbagai kegiatan sejenis mendatangi para pejabat dan pemimpin BUMN untuk meminta sumbangan. "Maka kami menyatakan lebih awal untuk membubarkan diri karena kami anggap cita-cita sudah tercapai," katanya. Pembubaran ini, tambahnya, dilakukan sekaligus sebagai ajakan kepada seluruh elemen dan organisasi pendukung SBY-JK untuk segera juga membubarkan diri sesuai dengan himbauan presiden SBY untuk meninggalkan semua atribut kampanye. Rina Rachmawati - Tempo
Iklan
