TEMPO.CO, Jakarta - Calon Presiden dari Partai Hanura Wiranto menyatakan siap bertanggung jawab atas kabar yang menyebutkan dirinya terkait kerusuhan Mei 1998. Wiranto, ketika itu menjabat Menteri Pertahanan, Keamanan, dan Panglima ABRI, kerap dikaitkan dengan isu pelanggaran Hak Azasi Manusia.
"Untuk isu pelanggaran HAM, saya berani pertanggungjawabkan apa yang saya lakukan di masa lalu selalu berdasarkan hukum dan kebijakan negara," kata Wiranto usai deklarasi pencalonan, Selasa 2 Juli 2013.
Wiranto juga siap bertatap muka dengan pihak-pihak yang menyatakan dirinya terkait dengan kerusuhan Mei 1998. "Siapapun yang saat ini menuduh macam-macam, saya persilakan bertemu dan kita diskusikan apa yang terjadi di masa lalu," katanya.
Mantan Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan era Presiden Gus Dur ini mengaku telah berkeliling ke negara-negara lain menanyakan tanggapan terkait isu pelanggaran HAM dan kaitannya dengan pencalonan diri.
"Beberapa negara dan duta besar saya datangi, tidak ada masalah dengan Wiranto jadi calon presiden," ujarnya.
Wiranto hari ini mendeklrasikan diri menjadi calon presiden. Ia berpasangan dengan rekan separtai, Hary Tanoesoedibjo. Deklarasi diadakan di hotel Grand Mercure, dihadiri lebih dari seribu kader partai Hanura.
ANANDA BADUDU
Topik Terhangat
Tarif Progresif KRL |Bursa Capres 2014 |Ribut Kabut Asap| PKS Didepak?
Berita terpopluer:
Cara Kepolisian Tutupi Kasus Upaya Suap Anggotanya
Petinggi Polisi Minta Kasus Suap Tidak Bocor
Luthfi Hasan Tuding KPK Ingin Hancurkan PKS
Bupati Rote Bantah Roy Suryo Marah-marah di Hotel
Stasiun UI Masih Gunakan Tiket Kertas
Polisi: Laporan Wartawati Korban Perkosaan Janggal