TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Bambang Widjojanto, menyatakan bahwa saat ini gratifikasi seks semakin masif terjadi. "Gratifikasi seks ini, tidak bisa dipungkiri, mulai masif," kata Bambang di kantornya, Jumat, 21 Juni 2013.
Bambang berujar, gratifikasi seks tersebut akan dibahas secara khusus dalam kegiatan workshop perkuatan integritas kemitraan di sektor publik dan swasta, serta kegiatan pertemuan lembaga-lembaga Anti-Corruption and Transparancy di Medan pada awal Juli 2013. Kegiatan ini akan dihadiri puluhan lembaga antikorupsi di seluruh dunia, serta seratusan pimpinan perusahaan di tanah air.
"Poin utamanya, dibangun kesepakatan agar tidak melakukan suap. Intinya kami menggugah peran swasta dalam memberantas korupsi," kata Wakil Ketua KPK lainnya, Adnan Pandu Praja, di tempat yang sama.
Adanya dugaan gratifikasi seks ini mengemuka dalam kasus suap pengurusan impor daging sapi di Kementerian Pertanian, 2012. Tersangka suap, Ahmad Fathanah, mengaku sedang berasyik-masyuk saat ditangkap penyidik KPK di Hotel Le Meridien pada 29 Januari 2013 lalu. Fathanah mengakui menyewa kamar khusus untuk berduaan dengan Maharani Suciyono, mahasiswi yang ikut diciduk bersamanya.
"Saya menyewa satu kamar dengan nomor 1740 untuk indehoy bersama-sama," katanya seperti tertulis dalam dokumen yang diperoleh Tempo. "Saat itu kemudian pintu kamar saya diketuk oleh petugas dan setelah saya buka, saya ditangkap oleh petugas KPK."
Di persidangan, Maharani mengiyakannya ketika memberi kesaksian untuk dua terdakwa suap, Juard Effendi dan Arya Abdi Effendy. Kasus ini telah menjerat empat tersangka. Satu tersangka lainnya adalah Maria Elizabeth Liman, Direktur Utama PT Indoguna Utama --importir daging sapi.
RUSMAN PARAQBUEQ
Terhangat:
Evaluasi Jokowi | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah
Baca Juga:
Malam Ini Pengumuman Harga BBM Bersubsidi Naik
Kenaikan Harga BBM Diumumkan Jumat
Ulang Tahun, Jokowi Banjir Pesan di Twitter
Aceng Fikri Masih Pakai Fasilitas Mobil Bupati