TEMPO.CO, Kupang - Pusat Vulkanalogi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung melarang wisatawan dan masyarakat untuk beraktifitas di sekitar Danau Kelimutu, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Di kawasan itu terjadi peningkatan status dari normal menjadi waspada (Level II).
"PVMBG sudah mengeluarkan larangan bagi wisatawan dan masyarakat untuk mendekati gunung tersebut," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Timur, Tini Thadeus kepada Tempo, Senin, 10 Juni 2013.
Salah satu tempat wisata dunia ini, menurut dia, untuk sementara ditutup, guna menjaga keselamatan para wisatawan, dan masyarakat sekitar. Penutupan itu, katanya, karena salah satu kawah danau yakni Nua Muri Ko'o Fai (Kawah muda mudi) mengeluarkan gas belerang yang menyengat dan diduga beracun, sehingga bisa membahayakan pengunjung. "Bisa saja, pengunjung mengalami sesak napas, karena bau belerang yang menyengat," katanya.
Tidak hanya pengunjung, lanjutnya, masyarakat juga dilarang beraktifitas di sekitar danau itu, karena ditakutkan terjadi peningkatan aktifitas yang menyebabkan danau itu mengelurakan lahar. "Aktifitas pertanian masyarakat di sekitar lereng gunung juga harus dihentikan," katanya.
Peningkatan aktivitas gunung setinggi sekitar 1.635 meter di atas permukaan laut itu ditandai secara visual dari perubahan warna dua dari tiga danau kawah yang ada. Perubahan warna terjadi pada Danau Kawah Tiwu Nua Muri Ko'o Fai dari hijau muda menjadi warna kopi susu, serta Danau Kawah Tiwu Ata Polo, dari warna merah marun menjadi warna hijau.
Baca Juga:
YOHANES SEO
Terhangat:
Taufiq Kiemas | Cinta Soeharto Bangkit? | Pemukulan Pramugari Sriwijaya
Baca juga:
Murdaya Poo: Isu PRJ Pisah dari JIExpo Itu Basi
Taufik Kiemas Kerap Marahi Ganjar Pranowo
Begini Tampang Manusia 100 Ribu Tahun Mendatang
PKS: Menteri Kami Tak Ada Hubungan dengan Partai