TEMPO.CO , Poso:Senin, 3 Juni 2013, Markas Kepolisian Resor Poso masih sepi. Sebagian aparat melaksanakan apel pagi di halaman belakang markas kepolisian itu. Namun suasana itu berubah menjadi hiruk pikuk setelah seorang pengebom bunuh diri meledakkan dirinya di dalam markas.
Menurut keterangan saksi-saksi yang merupakan anggota kepolisian kepada Tempo, di halaman depan ada 10 petugas yang berjaga. Saksi polisi yang tak mau disebut namanya itu menyebut tiba-tiba ada seorang pria tak dikenal mengendarai motor masuk ke dalam markas."Dia masuk nyelonong saja tanpa lapor petugas," ujar seorang anggota polisi berpangkat Brigadir Dua.
Petugas jaga kemudian menghadang pria itu. Namun pelaku tak menggubrisnya. Seorang anggota polisi kemudian berteriak untuk menghentikan pengendara motor itu. Namun pengendara motor itu tetap berlalu.
Hanya beberapa meter melewati pos penjagaan, terdengar suara ledakan kecil dari bawah tempat duduk motor yang dikendarai orang tadi. "Seorang anggota langsung berteriak, ada yang meledak dan diminta untuk tiarap," ujar sumber tadi.
Hanya berselang beberapa detik terdengar suara ledakan yang sangat keras. "Orang yang meledakkan diri itu anggota tubuhnya sampai terpisah-pisah," kata anggota polisi itu lagi.
Adapun Hafid, 59 tahun, seorang buruh bangunan yang tengah mengerjakan masjid At Taqwa di kompleks markas polisi Poso mengatakan, dia tak menyadari kalau ledakan itu berasal dari bom bunuh diri. Hafid mengaku tangannya terluka akibat ada benda yang menancap di lengannya."Tapi ini hanya luka ringan," ujarnya yang ditemui Selasa 4 Juni 2013.
AMAR BURASE
Topik terhangat:
Penembakan Tito Kei | Tarif Baru KRL | PKS Vs KPK | Ahmad Fathanah
Berita lainnya:
9 Skenario Kiamat Versi Ilmuwan
3 Menteri Terbaik Ini Bukan dari Parpol
Pendukung Award untuk SBY Mengaku Dibayar US$ 100