TEMPO.CO , Jakarta: PT Freeport Indonesia menyatakan jumlah korban meninggal akibat insiden Big Gossan bertambah. "Hingga kini, jumlah korban meninggal telah bertambah menjadi delapan," kata Vice President Corporate Communications Freeport Indonesia, Daisy Primayanti, melalui keterangan resmi, Minggu, 19 Mei 2013.
Ia menjelaskan, dua nama korban meninggal yang baru dievakuasi tim penyelamat adalah Aris Tikupasang dan Victoria Sanger. Freeport Indonesia memperkirakan masih ada 20 pekerja yang terkubur dalam reruntuhan. Data ini berbeda dari keterangan yang diberikan Kepolisian Daerah Papua yang sebelumnya menyebut tiga jenazah dievakuasi hari ini.
Freeport Indonesia juga menyatakan kemarin tim tanggap darurat mengevakuasi jenazah seorang pekerja bernama Joni Tulak, yang berasal dari Sulawesi. Keluarga dan kerabat mengadakan ibadah sebelum jenazah dibawa ke Timika untuk selanjutnya ke Sulawesi.
Daisy menjelaskan, proses pembersihan lokasi longsor di pertambangan melambat karena harus melakukan stabilisasi tanah serta langit-langit. Freeport Indonesia mencatat 10 korban luka dan delapan korban jiwa hingga saat ini. Lima pekerja yang mengalami luka-luka telah dibawa ke Jakarta dan dalam kondisi stabil.
Sedangkan lima pekerja lain yang juga mengalami luka-luka, saat ini dirawat di rumah sakit Tembagapura.
Tim penyelamat Freeport Indonesia pada Sabtu, 18 Mei 2013, malam berupaya mengevakuasi enam pekerja yang sudah terlihat dari mulut terowongan. Namun, Presiden Direktur Freeport Indonesia, Rozik B Sutjipto, mengatakan, sebelum sempat dievakuasi, enam pekerja tersebut kembali tertimbun reruntuhan material lagi.
"Tadi saya dapat laporan ada enam yang terlihat, tetapi belum bisa dievakuasi karena masih ada runtuhan material di lokasi longsor," kata Rozik, Sabtu, 18 Mei 2013.
Sebanyak 200 anggota tim penyelamat dikerahkan untuk mengevakuasi 23 pekerja yang masih tertimbun material. "Harapannya enam pekerja ini bisa di evakuasi malam ini," kata Rozik.
Menurut Rozik, di Big Gossan ada lima ruang kelas. Empat ruang kelas tidak terkena longsor. "Hanya satu yang terkena longsor tepat di atas ruang kelas 11 itu," kata Rozik.
MARIA YUNIAR
Topik terhangat:
PKS Vs KPK | E-KTP | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Berita lainnya:
EDISI KHUSUS Cinta dan Wanita Ahmad Fathanah