TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali mengingatkan bahwa Indonesia merupakan mayoritas pemegang saham PT Freeport. Jokowi juga menyebut sekitar 70 persen pendapatan perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu masuk ke Indonesia.
Jokowi menyampaikan ini dalam pembukaan Kongres Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Kamis, 28 Maret 2024. Presiden mencontohkan ini sebagai contoh konkret hilirisasi di bidang industri mineral.
Baca Juga:
"Artinya Freeport itu bukan milik Amerika lagi," kata Jokowi dalam sambutannya.
Saham Indonesia di Freeport saat ini sebesar 51 persen. Pemerintah ingin menambah kepemilikan saham di Freeport Indonesia sebesar 10 persen. Ini dimungkinkan jika pemerintah merevisi Peraturan Pemerintah Nomor 96 tahun 2021.
Penambahan saham ini dibarengi dengan perpanjangan izin tambang Freeport di Indonesia berakhir pada 2041. Artinya, jika penambahan itu disepakati, izin tambang akan berlaku sampai 2061.
Para petinggi Freeport menemui Jokowi di Istana pada Kamis, 28 Maret 2024. Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas, Chairman & CEO Freeport McMoran Richard C Adkerson dan CFO Freeport-McMoran Kathleen L. Quirk menyambangi Istana Kepresidenan Jakarta.
Ditemui usai pertemuan itu, para petinggi Freeport enggan membahas soal negosiasi terbaru Freeport bersama Indonesia. Tony bilang itu sudah dibahas di Washington DC pada November 2024.
Pilihan Editor: Respons Jokowi Soal Sidang Sengketa Pilpres di MK