TEMPO.CO, Jakarta - Ahmad Zaky, orang dekat bekas Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq, disebut meminta jatah komisi kepada pengusaha Elda Devianne Adiningrat. Komisi itu berkaitan dengan upaya penambahan kuota impor daging sapi untuk PT Indoguna Utama.
Hal ini terungkap dalam rekaman percakapan yang diputarkan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi antara Elda dengan Ahmad Fathanah, orang dekat Luthfi yang juga ikut mengupayakan penambahan kuota tersebut. Mulanya Elda dan Fathanah membicarakan acara Elda di Bali, namun kemudian Fathanah menyinggung soal usaha penambahan kuota daging. "Kuota daging ada berapa yang dikasih," katanya.
Menjawab hal itu, Elda mengatakan lantaran saat itu sudah akhir tahun mereka hanya meminta 500 ton. Jumlah itu pun lebih memungkinkan untuk dikirim hanya dengan satu kali perjalanan pesawat. "Ini sampai Desember kuotanya, tinggal beberapa hari lagi," ujarnya.
Fathanah kemudian menanyakan soal komisi yang akan mereka dapatkan jika permohonan penambahan kuota tersebut berhasil. "Kita dapat berapa komisinya." Elda menjawab, "Kita siapa lagi? 1,5 tinggal aku atur, kan Zaky minta 2.000 kita cuma 1.000, makanya pak, dari kemarin baru tadi saya kan si Zaky boleh, saya sms enggak direspon," jawab Elda.
Zaky yang dimaksud, kata Elda, merupakan Ahmad Zaky, orang dekat Luthfi yang juga adalah kader PKS. Saat ditanya oleh jaksa Moch. Rum soal jumlah komisi itu, Elda menjelaskan untuk tiap kilonya, mereka mendapat komisi Rp 3 ribu. Jadi, dari 500 ton, mereka mendapat Rp 1,5 miliar.
PT Indoguna Utama berulang kali meminta tambahan kuota impor daging sapi kepada Kementerian Pertanian. Namun berulangkali pula permohonan itu tak dikabulkan lantaran bertentangan dengan Peraturan Menteri Pertanian. Termasuk, permintaan penambahan kuota yang dibahas oleh Fathanah dan Elda itu.
Adapun Ahmad Zaky merupakan kader PKS yang dekat dengan Luthfi. Dia yang membawa penyidik KPK ke kantor DPP PKS pekan lalu untuk menunjukkan sejumlah mobil yang diduga terkait uang panas hasil suap kasus impor daging. Namun saat proses penyitaan yang tak berhasil tersebut, dia menghilang.
Kemarin, KPK juga menyita salah satu rumah atas nama dirinya di Jalan Batu Ampar, Condet, Jakarta Timur. Rumah itu diduga merupakan kepunyaan Luthfi. (Baca Lengkap: Sepak Terjang Ahmad Zaky)
NUR ALFIYAH
Topik Terhangat:
PKS Vs KPK| E-KTP |Vitalia Sesha |Ahmad Fathanah |Perbudakan Buruh
POLITIK Terpopuler
KPK Tangkap Tangan Penyidik Pajak
Fathanah Dikabarkan Simpan Istri di Bekasi
Bos PKS Bilang 'Bluffing', KPK: Tak Masalah