TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera Fahri Hamzah mengatakan partainya tak mengetahui urusan kendaraan yang hendak disita Komisi Pemberantasan Korupsi. Ditanya mengapa mobil-mobil itu ada atas nama Ali Imron dan Ahmad Zaky, Fahri angkat bahu.
"Nama-nama itu urusan pak Luthfi Hasan Ishaaq (bekas Presiden PKS)," kata dia saat menggelar konferensi pers di gedung Dewan Pimpinan Pusat PKS, Jalan T.B. Simatupang, Jakarta Selatan, Jumat, 10 Mei 2013.
Menurut Fahri, di kompleks DPP memang sering menjadi tempat parkir mobil oleh banyak kader PKS. Biasanya, para kader itu menitipkan mobil karena ada urusan partai di sejumlah tempat. "Misalnya, ada urusan di Garut, ya taruh mobil di sini," kata dia.
Fahri mengaku heran mengapa mobil yang dipasangi garis segel oleh KPK berjumlah enam. Padahal, menurut juru bicara KPK Johan Budi, KPK hendak menyita tiga mobil. "Tiga lagi mau diapakan?" ujar dia.
KPK hendak menyita mobil-mobil yang berhubungan dengan tersangka kasus impor daging sapi, Luthfi Hasan Ishaaq. Senin malam, 6 Mei 2013, para penyidik KPK datang ke DPP PKS, namun gagal melakukan penyitaan karena dihalangi kader partai, dan hanya memberi segel.
Berdasarkan pengamatan, mobil-mobil yang disegel adalah Nissan Frontier Navara hitam B-9051-QI, Mitsubishi Grandis hitam B-7476-UE, Mitsubishi Pajero Sport hitam B-1074-RWD, Mazda CX-9 putih B-2-MDF, Toyota Fortuner hitam B-544-RFS, dan Volkswagen Caravelle hitam B-948-RFS.
MUHAMAD RIZKI