Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mahasiswa Unair Demo BHMN

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Surabaya:Acara pelantikan 4.557 mahasiswa baru Universitas Airlangga (Unair), Sabtu (4/9) siang diwarnai aksi unjuk rasa yang dilakukan 20-an mahasiswa berjaket almamater Unair di luar gedung Auditorium Kampus C Unair Kelompok yang menamakan diri sebagai Jaringan Aksi Mahasiswa Universitas Airlangga (JAM Unair) ini menolak penetapan status Unair sebagai Badan Hukum Milik Negara (BHMN). "Dengan menjadi BHMN, Perguruan Tinggi Negeri melakukan tindakan yang tak beda dengan praktek diskriminasi di masa kolonial Belanda," kata juru bicara aksi Maulana Sumarlin, mahasiswa Fakultas Hukum Unair angkatan 2003. Menurut JAM Unair, akibat penetapan status Unair sebagai BHMN ini, pemerintah tak lagi memberikan subsidi bagi Unair, sehingga pihak kampus membebankan biaya pendidikan yang sangat tinggi kepada mahasiswaSelain berorasi dari luar pagar auditorium, mereka juga membeber spanduk dukungan penolakan status Unair sebagai BHMN. "Penetapan staus Unair sebagai BHMN adalah bentuk pengkhianatan terhadap UUD 1945 bahwa pendidikan adalah hak setiap warga negara," tulis seorang penandatangan dukunganSeusai upacara penerimaan mahasiswa baru, orang perwakilan JAM Unair menemui rektor, para pembantu rektor, dan dekan Unair di ruang pertemuan di belakang panggung auditorium. Saat itu, Rektor Universitas Airlangga Puruhito mengenalkan dirinya dan para stafnya. Kemudian, ketika Maulana baru menyebut dirinya mewakili mahasiswa Unair, para pejabat kampus itu serentak memberondongnya dengan pertanyaan, "Unair mana? Kamu ini berhadapan dengan para rektor, kalau tak mau menunjukkan identitasmu berarti tak menghormati kami." Pejabat kampus lain tak kalah mencecar perwakilan pengunjuk-rasa itu, "Ini pasti bukan mahasiswa Unair!" "Saya dulu juga aktivis," teriak mereka. Dekan Fakultas Hukum Machsoen Ali kemudian melihat seorang peserta aksi yang tak memakai sepatu. Mereka lalu membuat hal itu sebagai alasan untuk mengusir para pengunjuk-rasa meninggalkan auditorium Rektor Unair Puruhito membenarkan tindakan para pejabat kampus mengusir mahasiswa yang dilakukan di depan matanya itu. "Wajar," kata Puruhito. Selain itu, ia menganggap JAM bukan organisasi legal. "Yang eksis itu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Selain itu, dengan mengenakan sandal, sopan-santun mereka tak tunduk pada aturan kami," tandasnyaPuruhito juga mengeluhkan sikap para mahasiswa yang melakukan aksi di tengah upacara resmi penerimaan mahasiswa baru. Gagal berdialog dengan petinggi kampus, aktivis JAM Unair kembali menggelar penandatanganan dukungan di jalan menuju Kampus C Unair.Agus Raharjo - Tempo
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

2 hari lalu

Ilustrasi guru sedang berdiskusi dengan siswa sekolah.
Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.


Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

2 hari lalu

Ilustrasi dosen sedang mengajar. shutterstock.com
Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.


Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

3 hari lalu

Kepala Kejaksaan Tinggi Negeri Yogyakarta Tony Spontana menaburkan bunga di nisan Nyi Hadjar Dewantara dalam peringatan hari pendidikan nasional di Taman Makam Wijaya Brata, Yogyakarta, 2 Mei 2016. Upacara dan ziarah makam tersebut dihadiri ratusan siswa/i serta keluarga besar Ki Hadjar Dewantara. TEMPO/Pius Erlangga
Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.


Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

3 hari lalu

Warga membeli seragam sekolah di Pasar Jatinegara, Jakarta, Ahad, 29 Agustus 2021. Permintaan seragam sekolah meningkat menjelang pelaksanaan sekolah tatap muka di Jakarta yang akan dimulai Senin esok, 30 Agustus 2021. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani


KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

3 hari lalu

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak (tengah) bersama Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki (kedua kanan), Deputi Kementerian PPN/Bappenas Amin Almuhami (kedua kiri), Irjen Khusus Kemendagri Teguh Narutomo (kiri) dan Dirjen Dikti Kemenristek Dikti Abdul Haris (kanan), mengikuti acara peluncuran Indeks Integritas Pendidikan 2023 dan sosialisasi SPI Pendidikan 2024 di Gedung ACLC KPK, Jakarta, Selasa, 30 April 2024. Berdasarkan hasil survey KPK, indeks Integritas Pendidikan di Indonesia mendapatkan nilai 73,70 dengan masih dijumpai beberapa temuan terkait kejujuran akademik, gratifikasi di sekolah maupun kampus hingga penyelewengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). TEMPO/Imam Sukamto
KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.


Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

4 hari lalu

Pawai komunitas LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender)
Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.


USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

8 hari lalu

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah


Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

8 hari lalu

Wapres terpilih yang juga Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menghadiri acara pembagian sepatu gratis untuk anak-anak sekolah tak mampu di SMKN 8 Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.


KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

9 hari lalu

Ilustrasi pinjaman online. Freepik
KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.


Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

14 hari lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim pada acara peringatan Hari Guru Nasional 2023 di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu (25 November 2023). Acara ini dihadiri sekitar 7,500 guru. (ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah)
Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.