TEMPO.CO, Manado - Jumlah remaja yang hamil di luar nikah di Kota Manado dan sekitarnya terus meningkat dari tahun ke tahun. Fakta tersebut diketahui berdasarkan hasil riset yang dilakukan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Sulawesi Utara.
Direktur PKBI Sulawesi Utara Jennifer Mawikere memaparkan pada saat dilakukan riset pertama tahun 2009, jumlahnya baru mencapai 55 orang. Namun, pada riset tahun-tahun berikutnya, angkanya terus bertambah.
Tahun 2010, angkanya naik menjadi 254 remaja. Kemudian pada 2011 naik lagi menjadi 454 remaja dan pada 2012 mencapai 521 remaja. ”Jumlah ini cukup tinggi karena mencapai 35,01 persen dari total remaja dan bukan remaja yang kami riset," kata Mawikere, Rabu, 3 April 2013.
Menurut Mawikere, tingginya jumlah remaja yang hamil di luar nikah disebabkan kurangnya pendidikan kesehatan reproduksi remaja (Adolensence Reproductive Health). Akibatnya, mereka tidak tahu cara mencegah terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan. "Kami tidak bermaksud melegalkan hubungan seks bebas. Akan tetapi, berbahaya jika kita tak mengajarkan pendidikan kesehatan reproduksi remaja sejak dini,” ujarnya.
Hal senada dikemukakan seorang pembimbing di PKBI Sulawesi Utara, Dewi Astrini Pelealu. Apalagi saat ini kecenderungan pola hubungan antarremaja di Manado sangat rentan terhadap terjadinya kehamilan di luar nikah. ”Pentingnya pemahaman tentang reproduksi bukan hanya untuk kalangan remaja, tetapi juga para orang tua," ucapnya.
ISA ANSHAR JUSUF
Topik Terhangat:
EDISI KHUSUS Guru Spiritual Selebritas || Serangan Penjara Sleman|| Harta Djoko Susilo|| Nasib Anas
Baca juga:
Ini Kaus Oblong Paling Mahal di Dunia
Filipina Siap Evakuasi Warga dari Korea Selatan
Korut Operasikan Lagi Reaktor Nuklir Era Soviet
Khaled Meshaal Kembali Pimpin Hamas