TEMPO.CO, Jakarta - Calon hakim konstitusi, Djafar Albram, ternyata tidak hafal Pancasila. Ketika anggota Komisi Hukum DPR dari Fraksi Demokrasi Indonesia Perjuangan, Ahmad Basarah, menguji Djafar, dia salah mengucap sila kedua dan keempat.
"Peri kemanusiaan yang adil dan beradab," jawab Djafar dalam uji kelayakan dan kepatutan hakim konstitusi di DPR, Senin, 4 Maret 2013. Seharusnya bunyi sila kedua itu adalah "Kemanusiaan yang adil dan beradab."
Sedangkan sila keempat, Djafar menyebutkan, "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan keadilan," kata Djafar. Seharusnya sila itu berbunyi, "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan."
Jawaban Djafar langsung disambut riuh suara para anggota Dewan. Menanggapi jawaban yang salah, Basarah mengatakan, seorang hakim konstitusi tidak hanya harus hafal Pancasila. "Tetapi juga tahu filosofi Pancasila dan menerapkan dalam pengambilan keputusan konstitusi," ujar Basarah.
Komisi Hukum DPR mulai melakukan seleksi calon hakim konstitusi untuk menggantikan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md., yang akan pensiun pada 1 April 2013 mendatang. Seleksi dilaksanakan pada Senin ini dengan menguji Arief Hidayat, Sugianto, dan Djafar Albram.
SUNDARI
Berita terpopuler:
Cuit Anas Urbaningrum Sindir Pemimpin
Fuad Bawazier Tantang SBY Ungkap Pembocor SPT
Soal Anas Urbaningrum, Publik Percaya KPK
Pemukulan Wartawati Hingga Keguguran Dikecam
Busyro Muqoddas Mantu, Tamu Dilarang Bawa Angpau