TEMPO.CO, Bandung - Pada hari-hari terakhir menjelang usainya masa kampanye pemilihan Gubernur Jawa Barat periode 2013-2018, Ahmad Heryawan, 47 tahun, seperti kehabisan semangat berbicara kepada media. Terlebih kalau materi pertanyaannya menyangkut setumpuk persoalan di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.
Diunggulkan sebagai kandidat terkuat bersama pasangannya, Deddy Mizwar, politikus Partai Keadilan Sejahtera ini memang sangat terganggu oleh berita miring di bank yang saham mayoritasnya dimiliki Pemerintah Provinsi Jawa Barat itu. Selain mengintervensi pemilihan pengurus, Aher--demikian Ahmad biasa disapa--dituding bertanggung jawab atas bobolnya brankas bank milik pemerintah daerah tersebut.
Sejak awal pekan lalu, Tempo menawari Aher sebuah wawancara khusus. Namun dia menghindar. Rabu pekan lalu, setelah Aher menggelar kampanye di Lapangan Gasibu, Bandung, Tempo kembali berusaha mewawancarainya saat ia berada di dalam mobil Land Cruiser hitam.
Ketika itu, Aher menyatakan bersedia memberikan waktu dengan syarat, “Bukan soal di luar pemilihan gubernur, dan bukan hari ini.” Wawancara akhirnya dilakukan dengan metode door stop.
Anda dituduh mengetahui pembobolan kredit Bank Jabar dan Banten?
Kalau soal itu, saya enggak mau. Itu fitnah besar. Gua bisa lawan. Maaf, saya enggak mau itu (nada suara Aher meninggi).
Bank Indonesia menemukan manipulasi kredit di Bank Jabar….
Saya enggak tahu. Itu urusan manajemen Bank Jabar. Mereka yang tahu. Jangan tanya saya. Yang saya tahu saham Pemerintah Provinsi Jawa Barat di bank itu. Mau tahu berapa? Tiga puluh delapan persen!
Dalam debat calon gubernur di sebuah stasiun televisi nasional, Rabu pekan lalu, Ahmad Heryawan pernah pula memberikan keterangan. Atas pertanyaan calon wakil gubernur Teten Masduki tentang dugaan pelanggaran prosedur pengangkatan anggota direksi Bank Jabar, ia menjawab:
Proses seleksi ketiga anggota direksi Bank Jabar dilakukan perseroan bersama tim independen yang anggotanya termasuk pakar manajemen Rhenald Kasali. Saya cuma melantik hasil seleksi mereka. (Selengkapnya baca: Ahmad Heryawan: Itu Fitnah Besar)
MAJALAH TEMPO
Berita terpopuler lainnya:
Anas Tersangka, Warga Tanya Soal Gantung di Monas
Pengamat: Anas Punya Kartu As Korupsi Kader PD
Mahfud MD dan Hary Tanoe Kunjungi Anas
Begini Kalau Jokowi Dikerjai Istrinya
Din Syamsuddin: Anas Tak Mau Jadi Korban Sendiri