TEMPO.CO, Malang-Sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP akan melakukan konsolidasi di Hotel Taman Regent Kota Malang, Kamis malam 13 Februari 2013. Konsolidasi dilakukan setelah Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP mengundang pengurus 38 DPC se-Jawa Timur dan DPD Jawa Timur ke Jakarta, akibat konflik di tubuh partai.
"Pertemuan ini konsolidasi internal," kata Wakil Ketua DPC PDIP, Adi Sutarwiyono seusai pertemuan dengan beberapa pengurus partai di Malang, Rabu malam, 13 Februari 2013. Namun, Adi enggan menjelaskan hasil pertemuan lebih dari empat jam itu.
Pertemuan dengan pengurus pusat pada Jumat 15 Februari 2013 beragenda konsolidasi internal organisasi dan pembenahan DPD PDIP Jawa Timur. Wakil Ketua DPD PDIP terdiri dari Bambang DH, Ali Mudji dan Sulistyo Rini juga akan akan hadir dalam pertemuan itu. "Kami semua akan hadir bertemu Ketua Umum," kata Bambang DH.
Pertemuan dengan Ketua Umum PDIP Megawati akan membicarakan berbagai masalah partai yang belum terpecahkan. Di antaranya, dugaan pemerasan yang dilakukan pengurus DPD PDIP Jawa Timur untuk mendapat rekomendasi calon kepala daerah, macetnya mesin partai, hingga isu tak siap dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur. "Biar seluruh DPC sendiri yang menyampaikan ke Ketua Umum." Kata Adi.
Konflik internal ini menyulut kekecewaan massa partai. Puncaknya, massa DPC PDIP menduduki kantor DPD PDIP Jawa Timur pimpinan Sirmadji Tjondro Pranolo 7 Februari 2013. Wakil Ketua Fraksi PDIP Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Timur Bambang Hariyanto mengatakan sejak kepemimpinan Sirmadji, dukungan kader PDIP menurun.
Baca Juga:
Sejumlah calon kepala daerah dari PDIP di Kota Madiun, Ponorogo, Tulungagung, dan Kota Kediri Matraman gagal merebut kursi kepala daerah. "Padahal, selama ini daerah Matraman selalu dikuasi PDIP," kata mantan ketua DPC PDIP Kota Kediri itu. Bambang juga menuding kepemimpinan Sirmadji tak transparan dalam pengelolaan keuangan dan manajemen partai. Mereka menuntut Sirmadji, Sekretaris Kusnadi dan Wakil Ketua Bidang Politik Suhandoyo segera mundur.
EKO WIDIANTO