TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta membantah adanya faksionalisasi di internal partainya. Anis mengatakan orang yang kerap mengkategorikan adanya dua kubu besar di tubuh PKS, yaitu Faksi Keadilan dan Faksi Sejahtera, berarti salah "membaca" partainya. "Harus tahu bahwa ini organisasi intelektual. Karena itu perdebatan ideologis di PKS adalah perdebatan lumrah," kata dia kepada Tempo, Kamis, 7 Februari 2013.
Anis menjelaskan, PKS semula merupakan organisasi pembelajaran dan organisasi sosial, yang kemudian bermetaforsis menjadi organisasi politik. Setelah berubah pun, PKS terus mencoba menerapkan nilai-nilai agama dalam seluruh rangkaian aktivitasnya.
Dalam proses menerapkan nilai agama itulah PKS bertemu dengan realitas di lapangan, di mana partai juga tetap berusaha terus berkembang. "Semua yang terjadi di dalam proses itu adalah collective learning process di dalam PKS," kata mantan sekjen PKS ini.
Disebut proses belajar, kata Anis, karena PKS merupakan organisasi intelektual yang sebagian besar anggotanya direkrut berdasarkan latar belakang akademikus. "Saya dulu juga pernah ngajar Ekonomi Islam di Fakultas Ekonomi UI," kata mantan wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat ini.
ARYANI KRISTANTI | WAYAN AGUS | MUNAWWAROH
Baca juga
Sopir U10 Mengaku Tak Berniat Culik Mahasiswi UI
Inilah Kabupaten di Jateng yang Berpotensi Longsor
Anis Matta Tarik Simpati Kader PKS Lewat Buku