Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ponpes Ngruki Undang 10 Kedutaan Besar

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Solo: Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki Sukoharjo mengundang 10 kedutaan besar asing --termasuk Amerika Serikat -- untuk berdialog mengenai masalah syariat Islam. Undangan tersebut dimaksudkan agar negara-negara yang selama ini memandang negatif keberadaan pondok pesantren serta upaya penegakkan syariat Islam yang dilakukan Pondok Ngruki, mengetahui kegiatan di ponpes tersebut. Selain dari kedutaan, kelompok non muslim pun juga diajak terlibat dalam dialog yang akan direncanakan berlangsung 14 Agustus 2004 mendatang."Selama ini kami dianggap sebagai kelompok Islam garis keras yang melakukan tindakan terorisme. Padahal kami hanya ingin menegakkan syariat Islam. Tetapi sayangnya syariat Islam itu pun diartikan lain, sebagai upaya mendirikan negara Islam seperti DI/TII, padahal bukan seperti itu. Makanya kami mau mengundang berbagai pihak untuk berdialog dan berdebat soal Islam dan Syariat Islam," ujar Direktur Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki Sukoharjo, Wahyuddin kepada wartawan, Senin (2/8).Kesepuluh kedutaan besar tersebut masing-masing adalah Amerika Serikat, Jerman, Prancis, Inggris, Korea Selatan, Jepang, Thailand, Singapura dan Filipina. Menurut Wahyuddin, kesepuluh negara tersebut dipilih dengan kriteria pertama-tama adalah negara yang memandang Islam sebagai ancaman, kemudian di negara tersebut terdapat konflik antara umat Islam dengan kelompok lain atau bahkan dengan pemerintah serta karena negara tersebut dipandang melindungi umat Islam."Mengapa kami menginginkan digunakan syariat Islam, karena di Indonesia hukum yang ada adalah produk dari kolonial Belanda. Kita sudah merdeka sekian tahun tetapi mengapa masih menggunakan hukum dari penjajah. Sebagai orang muslim, apalagi mayoritas wajar kalau kami menuntut hukum yang ada diganti dengan hukum yang bersumber dari agama Islam atau syariat Islam," tukas Wahyuddin.Dialog tersebut bertema "Syariat Islam dan Tantangan Globalisasi untuk membangun Peradaban Penuh Rahmatan Lil'alamin". Menurut Ketua Panitia Dialog, sejumlah nara sumber yang dilibatkan dalam acara tersebut diantaranya adalah Prof Thoir Azhari, guru besar FH UI dan Prof Muhtar Naim,. "Sudah ada tiga kedutaan yang memberikan konfirmasi kesediaannya untuk datang dalam acara ini," ujarnya. Imron Rosyid - Tempo News Room
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Titipkan Surat untuk Ganjar Lewat TKD di Solo, Abu Bakar Ba'asyir juga 2 Kali Surati Jokowi

30 November 2023

Pengasuh Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Abu Bakar Ba'asyir (paling kiri) menemui jajaran TKD Ganjar-Mahfud di Pucang Sawit, Jebres, Solo, Jawa Tengah, Kamis, 30 November 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Titipkan Surat untuk Ganjar Lewat TKD di Solo, Abu Bakar Ba'asyir juga 2 Kali Surati Jokowi

Pengasuh Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki, Abu Bakar Ba'asyir menemui TKD Ganjar-Mahfud di Solo menyerahkan surat.


Menkumham Berikan Paspor untuk WNI Keturunan di Filipina

27 Maret 2022

Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H. Laoly
Menkumham Berikan Paspor untuk WNI Keturunan di Filipina

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly menyerahkan paspor beserta izin tinggal special non immigrant visa kepada perwakilan warga negara Indonesia yang berasal dari warga negara keturunan atau Persons of Indonesian Descent (PIDs). Acara penyerahan paspor dilakukan secara simbolis di Lapangan Upacara KJRI Davao, Filipina.


Abu Bakar Baasyir Bebas, Keluarga Hindari Kerumunan Saat Penjemputan di Lapas

5 Januari 2021

Terdakwa Abu Bakar Baasyir memasuki ruang sidang terkait kasus dugaan tindak terorisme di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (13/4). Persidangan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi kali ini terdakwa bersama tim kuasa hukumnya kembali memilih 'walk out' dari persidangan. TEMPO/Yosep Arkian
Abu Bakar Baasyir Bebas, Keluarga Hindari Kerumunan Saat Penjemputan di Lapas

Putra Abu Bakar Baasyir mengatakan penjemputan di Lapas Gunung Sindur hanya dilakukan keluarga dan penasihat hukum demi kenyamanan ayahnya.


Pengasuh Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki Meninggal

4 Agustus 2019

Pengurus pondok beraktifitas di komplek Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin 21 Januari 2019. Usai dibebaskan, terpidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir akan tinggal bersama anak ketiganya Abdul Rochim di komplek Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki Sukoharjo. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Pengasuh Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki Meninggal

Pengasuh Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo Wahyuddin meninggal, Ahad sore 4 Agustus 2019.


Begini Susunan Acara Penyambutan Abu Bakar Baasyir di Ngruki

22 Januari 2019

Pekerja menurunkan bahan bangunan dari atas mobil di Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin 21 Januari 2019. Usai dibebaskan, terpidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir akan tinggal bersama anak ketiganya Abdul Rochim di komplek Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki Sukoharjo. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Begini Susunan Acara Penyambutan Abu Bakar Baasyir di Ngruki

Pesantren Al Mukmin Ngruki telah bersiap untuk menyambut dibebaskannya Abu Bakar Baasyir. Mereka juga telah memasang tenda di dalam pesantren.


Abu Bakar Baasyir Bebas, Anaknya: Balik ke Ngruki dan Berceramah

19 Januari 2019

Kuasa hukum capres Joko Widodo dan Maruf Amin, Yusril Ihza Mahendra (kanan) mengunjungi narapidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir (kiri) di Lapas Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, Jumat 18 Januari 2019. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Abu Bakar Baasyir Bebas, Anaknya: Balik ke Ngruki dan Berceramah

Anak Abu Bakar Baasyir, Abdurrochim mengatakan, seusai menghirup udara bebas, sang ayah akan melakukan aktifitas seperti biasa layaknya warga biasa.


Presiden Jokowi Berpikir Perlunya Menteri Khusus Pesantren

9 Oktober 2017

Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk, Sumenep, Madura, Jawa Timur, 8 Oktober 2017. instagram.com
Presiden Jokowi Berpikir Perlunya Menteri Khusus Pesantren

Jokowi menyebutkan usulan perlunya menteri pondok pesantren dari salah satu kiai di Sumenep itu juga masukan yang akan dihitung atau dikalkulasi.


Kalimantan Waspadai Pelarian Kelompok ISIS dari Marawi

30 Mei 2017

Tentara pemerintah mengecek sebuah bangunan posisi saat memerangi kelompok Maute di Kota Marawi, Filipina, 28 Mei 2017. Sebanyak 61 militan, 20 anggota pasukan keamanan dan 19 warga sipil telah terbunuh akibat pertempuran. REUTERS/Erik De Castro
Kalimantan Waspadai Pelarian Kelompok ISIS dari Marawi

Polda Kalimantan Timur-Kalimantan Utara mewaspadai pelarian kelompok Marawi yang tengah digempur pemerintah Filipina.


Teror ISIS di Marawi, Kemlu Minta WNI di Filipina Waspada  

24 Mei 2017

Militer Filipina membantu warga untuk meninggalkan tempat tinggalnya saat terjadinya baku tembak antara militer Filipina dengan militan ISIS di kota Marawi, Filipina Selatan, 24 Mei 2017. REUTERS
Teror ISIS di Marawi, Kemlu Minta WNI di Filipina Waspada  

WNI yang berada di Filipina diimbau untuk lebih waspada, setelah status darurat militer diterapkan oleh Presiden Rodrigo Duterte di Marawi.


Jokowi: Dari 5 Pekan, Rute RoRo Davao-Bitung Jadi 2,5 Hari  

30 April 2017

Presiden Joko Widodo dan Presiden Rodrigo Duterte meresmikan jalur kapal RoRo Davao-General Santos-Bitung, 30 April 2017 di Kudos Port, Davao. Tempo/Amirullah
Jokowi: Dari 5 Pekan, Rute RoRo Davao-Bitung Jadi 2,5 Hari  

Dibukanya rute Davao-Bitung, kata Jokowi, menunjukkan Presiden Duterte peduli dengan wilayah-wilayah yang berada jauh dari ibu kota Filipina, Manila.