TEMPO.CO, Malang - Keluarga besar Luthfi Hasan Ishaaq di Singosari Malang, Jawa Timur, menyatakan Presiden Partai Keadilan Sejahtera itu jarang pulang kampung. Menurut Naser, 53 tahun, kakak sepupu Luthfi, sang adik sibuk mengurusi partai.
"Pak Luthfi itu jarang ke sini. Paling-paling ke sini empat atau lima bulan sekali pas ada kegiatan PKS di Malang," ujar Naser kepada wartawan di kediaman Luthfi, di RT 01/RW 07 Dusun Morotanjek, Desa Purwoasri, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis siang, 31 Januari 2013.
Kalaupun ke Malang dalam rangka acara partai, menurut Naser, Luthfi biasanya menginap di hotel. “Hampir tak sempat mampir ke sini karena ia sibuk sekali,” kata Naser.
Bila Luthfi mampir ke Morotanjek, pengurus dan kader PKS ikut memenuhi halaman luas rumah induk seluas kurang lebih 250 meter persegi tersebut. Semula rumah induk berdiri di atas tanah seluas 400 meter persegi yang oleh Luthfi diperluas dengan membeli rumah dan tanah dalam satu areal, sehingga luasnya kini mencapai seperempat hektare.
Naser mengaku tak yakin Luthfi bersalah dalam kasus korupsi impor daging. Meski sudah dijadikan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, keluarga yakin Luthdi akan bebas, karena selama ini memang dikenal lurus-lurus saja.
Kasus daging sapi impor kembali mencuat ketika KPK menggelar operasi tangkap tangan, Selasa malam, 29 Januari 2013, di Hotel Le Meredien. Operasi ini menyeret Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, yang hingga saat ini, Kamis, 31 Januari 2013, masih diperiksa KPK.
ABDI PURMONO