Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jaringan Pengedar Narkoba dari Penjara Diringkus

image-gnews
Narkotika / narkoba. TEMPO/Tony Hartawan
Narkotika / narkoba. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya menangkap jaringan pengedar narkotik yang dikendalikan dari Lembaga Pemasyarakatan (LP) Madiun, Jawa Timur. Lima orang menjadi tersangka dalam kasus ini, salah satunya Stephanie, warga Asembagus, Surabaya, yang berperan sebagai bandar.

Menurut Wakil Kepala Satuan Narkoba Polrestabes Surabaya, Komisaris Polisi Leonard Sinambela, Stephanie melakukan kontak dengan narapidana LP Madiun berinisial E. Wanita 24 tahun itu biasanya menggunakan telepon seluler untuk menjalin kontak dengan E jika ada pesanan.

Barang narkoba--sabu-sabu, ganja, maupun ekstasi--diperoleh dari luar LP, yang dikirim dengan memanfaatkan jasa kurir lepas. Kurir dan Stephanie tidak pernah bertemu muka. Mereka menggunakan sistem ranjau, yaitu narkoba ditaruh di suatu tempat kemudian diambil pemesan. "Kurir hanya taruh di suatu tempat lalu diambil Stephanie. Jadi mereka tidak pernah kenal," kata Leonard dalam jumpa pers, Rabu, 30 Januari 2013.

Dalam peredarannya, Stephanie bekerja sama dengan JN (pacarnya) yang baru berusia 19 tahun; sang adik, Stevan (19); Axellya (18); dan Melissa (21). Selain pengedar, mereka juga pemakai. Dikatakan Leonard, komplotan ini menyimpan dan bertransaksi narkoba di sebuah apartemen di kawasan Surabaya barat. "Mereka ini termasuk bandar besar yang pengedarnya memanfaatkan pelajar putus sekolah atau di bawah umur," kata Leonard.

Kepada polisi, Stephanie mengaku baru terlibat dalam peredaran narkoba ini selama 5-6 bulan terakhir. Namun, polisi tidak begitu saja percaya. Sebab, si E sangat percaya dengan Stephanie. Sering kali Stephanie memesan narkoba dalam jumlah besar tanpa membayar lebih dulu. "Jadi, si E ini sangat percaya meski belum dibayar. Kalau percaya, berarti kan transaksi sudah cukup lama," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apalagi Stephani sudah mengenal E sejak keduanya masih SMA. Sayangnya, polisi masih kesulitan menemukan E. Ini karena nama E adalah nama panggilan, sementara data narapidana di LP berdasarkan nama lengkap. Karena itu, polisi masih terus menelusuri kasus ini untuk mengungkap jaringan narkoba yang diduga sudah berjalan cukup lama.

Saat ditanya wartawan, Stephanie yang mengenakan pakaian tahanan merah itu hanya menutup muka. Ia mengaku baru dua bulan menjalani bisnis ini. Perempuan lulusan SMA ini langsung bungkam ketika wartawan bertanya lebih dalam. Menurut Leonard, Stephanie bisa memperoleh untung Rp 200 ribu untuk penjualan sabu, Rp 50 ribu-100 ribu untuk pil ekstasi, dan Rp 50 ribu untuk ganja yang dijual.

Selain komplotan Stephani, polisi juga berhasil mengungkap 39 kasus narkoba dengan 48 tersangka, delapan di antaranya perempuan. Ada dua jaringan terbesar yang melibatkan sebagian tersangka, salah satunya adalah jaringan Stephanie. Dari para tersangka, polisi menyita barang bukti berupa 164,3 gram sabu, satu kilogram ganja, 474 butir ekstasi, 328 butir happy five, 1 butir 0,40 gram okerbaya, dua unit mobil, 22 buah alat isap, dan 27 unit telepon genggam.

AGITA SUKMA LISTYANTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

4 jam lalu

Pasukan TPNPB OPM di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah. Dokumentasi TPNPB.
Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

Menurut jubir TPNPB-OPM, banyak sekolah di pedalaman Papua dijadikan sebagai pos militer TNI-Polri.


Paket Sabu di Cirebon Diedarkan dalam Kemasan Coran Semen

5 jam lalu

Kepala Polres Cirebon Kota AKBP Muhammad Rano Hadiyanto (dua dari kanan) saat menunjukkan barang bukti berupa paket sabu-sabu dalam batu semen yang akan diedarkan oleh tersangka IA di Cirebon, Jawa Barat, Jumat (10/5/2024). ANTARA/Fathnur Rohman.
Paket Sabu di Cirebon Diedarkan dalam Kemasan Coran Semen

Paket sabu itu dimasukkan dalam coran semen hingga menyerupai batu.


Polri dan BSSN Diduga Impor Alat Sadap atau Spyware dari Israel, SAFENet Minta Transparansi

6 jam lalu

Ilustrasi penyadapan. Shutterstock
Polri dan BSSN Diduga Impor Alat Sadap atau Spyware dari Israel, SAFENet Minta Transparansi

SAFENet mengingatkan Polri dan BSSN untuk transparan dalam dugaan impor alat sadap atau spyware dari sejumlah perusahaan Israel.


Disebut Berbaur dengan Warga Saat Kontak Senjata, TPNPB OPM: Kami Kan Perang Gerilya

6 jam lalu

Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
Disebut Berbaur dengan Warga Saat Kontak Senjata, TPNPB OPM: Kami Kan Perang Gerilya

TPNPB-OPM, menjelaskan soal penyerangan markas Kepolisian Sektor Homeyo di Distrik Homeyo, Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah, sebagai perang gerilya.


Jasa Raharja dan Korlantas Polri Upayakan Kelancaran Lalu lintas dan Zero Accident di HUT RI

9 jam lalu

Jasa Raharja dan Korlantas Polri Upayakan Kelancaran Lalu lintas dan Zero Accident di HUT RI

Direktur Utama Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, bersama Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Aan Suhanan, meninjau kesiapan pengamanan dan pengawalan upacara HUT RI ke-79, di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).


TPNPB OPM Ungkap Alasan Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya Saat Serang TNI-Polri

9 jam lalu

Pasukan TNI-Polri mengevakuasi jenazah Alexsander Parapak pada Sabtu, 4 Mei 2024, di Kampung Pogapa, Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah. Dia dibunuh kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan markas Polsek Homeyo. Dokumen: Humas Polda Papua
TPNPB OPM Ungkap Alasan Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya Saat Serang TNI-Polri

TPNPB-OPM menyampaikan alasan membakar gedung sekolah saat menyerang aparat militer di Distrik Homeyo, Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah.


Polri Kirim 2.446 Personel dan 310 Kendaraan untuk World Water Forum ke-10 di Bali

9 jam lalu

Presiden Direktur BMW Group Indonesia Ramesh Divyanathan (kedua kanan) didampingi Direktur Komunikasi BMW Group Indonesia Jodie O'tania (ketiga kanan) serta Direktur Sales dan Pengembangan Jaringan BMW Group Indonesia Ariefin Makaminan (keempat kanan) berfoto bersama Sekretaris Kementrian Sekretariat Negara Setya Utama (kanan), Kepala Bagian Kendaraan, Biro Umum, Sekretariat Kementrian Sekretariat Negara Benus Sunggino Drojo (keempat kiri), Direktur Keuangan Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (GBK) Hendry Arisandi (kiri), Kepala Biro Umum Sekretariat Kemensetneg Eka Denny Mansjur (ketiga kiri), serta Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Kemensetneg Eddy Cahyono Sugiharto (kedua kiri) usai serah terima mobil listrik BMW i5 dan BMW i7 yang akan digunakan untuk mendukung World Water Forum (WWF) 2024 di kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat 3 Mei 2024. BMW Group Indonesia menyerahkan 51 mobil listrik, di antaranya 36 unit BMW i5 dan 15 unit BMW i7 kepada Pemerintah Indonesia untuk kontribusi mereka sebagai 'sustainable mobility partner' dalam World Water Forum 2024 yang diselenggarakan di Bali pada 18-25 Mei 2024. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Polri Kirim 2.446 Personel dan 310 Kendaraan untuk World Water Forum ke-10 di Bali

Bali akan menjadi tuan rumah acara World Water Forum pada 18-25 Mei 2024.


TPNPB-OPM Minta Pemerintah Indonesia Buka Akses Lembaga HAM ke Papua

10 jam lalu

Pasukan TPNPB OPM di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah. Dokumentasi TPNPB.
TPNPB-OPM Minta Pemerintah Indonesia Buka Akses Lembaga HAM ke Papua

TPNPB-OPM meminta pemerintah Indonesia membuka akses bagi lembaga-lembaga HAM nasional maupun internasional ke Papua.


TPNPB-OPM Sebut Warga Intan Jaya Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer Indonesia

11 jam lalu

Pasukan TPNPB OPM di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah. Dokumentasi TPNPB.
TPNPB-OPM Sebut Warga Intan Jaya Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer Indonesia

TNI-Polri disebut telah mengerahkan helikopter militer sejak 4-5 Mei 2024 dalam misi pengejaran pasukan TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya.


Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

12 jam lalu

Penampakan koper yang berisikan mayat wanita ditemukan di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/HO
Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

Penduduk Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, menjadi gaduh setelah ditemukannya mayat dalam koper pada 25 April lalu. Ini kasus pembunuhan lain.