TEMPO.CO, Jakarta - Harta kekayaan calon Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan hanya bertambah Rp 78 ribu. "Sebelumnya LHKPN yang sudah dilaporkan Rp 4,508 miliar," kata Direktur Gratifikasi KPK Giri Suprapdiono, usai memeriksa, Selasa petang, 22 Januari 2013.
Pemeriksaan dilakukan di rumah dinas Gubernur Jawa Barat, Gedung Pakuan, Bandung. Menurut dia, yang dilakukan timnya kepada Heryawan dan peserta Pilkada Jawa Barat lainnya hanya verifikasi atas Laporan Harta yang disampaikan para kandidat sebelumnya.
"Apakah ada yang sudah dilaporkan atau tidak, apakah ada yang sudah diperjual-belikan. Ini bukan laporan terbalik (dari pihak yang diverifikasi) ,"katanya.
Kepala Tim pemeriksa Laporan Harta Pejabat Alinsyah Nasution mengatakan, laporan harta Heryawan terakhir dilakukan Agustur 2012. "Saat itu jumlahnya sekitar itu (Rp 4,5 miliar). Sekarang ada penambahannya Rp 48 ribu itu," kata dia.
Pemeriksaan dilakukan empat petugas KPK pukul 14.50 WIB. Selama sejam lebih, Aher dan istri, Netty Heryawan, meladeni pertanyaan petugas KPK di sebuah ruangan di sayap kiri Gedung Pakuan.
Heryawan menjelaskan jika harta Rp 78 ribu yang baru dilaporkan hari ini adalah saldo duit di rekening Bank Mandiri saat dia kuliah di Institut Pertanian Bogor beberapa tahun lalu. "Jadi waktu masuk kuliah di IPB dulu kan buka rekening di Bank Mandiri untuk bayar biaya. Saldonya sekarang Rp 78 ribu itu," katanya.
Salah satu calon inkumben Pilkada Jawa Barat 2013 ini juga menyatakan, bahwa harta dia dan istri terdiri dari tabungan, harta bergerak dan tak bergerak. Harta tak bergerak meliputi beberapa bidang tanah di Bekasi, Jakarta, dan Sukabumi. Harta bergerak antara lain mobil Honda CRV, Honda Jazz, sepeda motor, dan 2 bajaj.
"Selebihnya dalam bentuk uang, termasuk mata uang dolar, US$ 36 ribu. Jadi dalam 2 tahun (total harta) ada penambahan sekitar Rp 1 miliar," kata Aher.
ERICK P. HARDI