TEMPO.CO, Jakarta - Gempa 6,0 skala Richter melanda Kabupaten Pidie, Aceh, pada pagi tadi menjelang subuh. Selain mengakibatkan seorang korban meninggal dan puluhan luka-luka, juga menyebabkan puluhan rumah rusak.
Data yang disampaikan oleh Bupati Pidie, Sarjani Abdullah, tercatat kerusakan rumah terparah berada di Kecamatan Mane dan Kecamatan Geumpang, Kabupaten Pidie. Data rumah warga yang rusak berat dan ringan mencapai 84 unit. Ditambah dengan rumah di kompleks Kompi TNI AD Gempang sebanyak empat unit.
Kemudian gempa juga mengakibatkan delapan masjid rusak ringan, dua unit meunasah rusak ringan, dan satu unit kantor Kecamatan Mane juga rusak. "Satu unit sekolah dan satu puskesmas rusak," kata Sarjani melalui pesan pendek kepada Tempo.
Sarjani juga meng-update jumlah korban yang luka-luka, dari 10 sebelumnya menjadi 15 orang. Yang luka berat masih dirawat di puskesmas dan rumah sakit di Sigli, sementara yang luka ringan sudah kembali ke rumahnya.
Sedangkan untuk korban meninggal belum bertambah. Seperti yang diberitakan Tempo sebelumnya, korban meninggal satu orang atas nama Tutia Rahmi, 11 tahun, warga Desa Mane, Kecamatan Mane, Pidie.
Staf Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie memastikan bahwa yang terdata meninggal hanya satu orang. "Tercatat satu orang, tidak lebih," ujarnya membantah pemberitaan salah satu media online yang menyebutkan korban meninggal ada empat orang.
Adapun Kepala Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Aceh (BPBA), Jarwansyah, mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan instansi terkait di provinsi dan koordinasi dengan BPBD Pidie untuk menyiapkan dapur umum di lapangan. "Logistik beserta personel untuk penanganan masa panik dari provinsi akan berangkat ke lokasi bencana," ujarnya.
Dia juga mengatakan, tim dari BPBD Pidie telah berada di lokasi bencana, yang terletak sekitar 155 kilometer dari Banda Aceh.
ADI WARSIDI