TEMPO.CO, Denpasar - Rencana PT Tirta Investama mengeksplorasi dan mengeksploitasi air bawah tanah di Karangasem, Bali Timur, ditolak warga. Upaya perusahaan yang memproduksi air minum dalam kemasan merek Aqua itu dikhawatirkan akan mengancam kelestarian air bagi petani.
Senin, 14 Januari 2013, warga Desa Adat Peladung menggelar jumpa pers di Denpasar, khusus untuk menyatakan penolakan mereka. "Kami meminta Bupati Karangasem segera mencabut izin pengambilan air bawah tanah. Surat penolakan sudah kami sampaikan pekan lalu, namun belum juga dibalas," kata I Wayan Suarjana, perwakilan Desa Pakraman Peladung, Kabupaten Karangasem.
Penolakan itu merupakan hasil dari paruman (musyawarah) desa pada 9 Desember 2012.
Aqua sejak November 2012 sudah membuat dua titik pengeboran di kawasan subak (wilayah pengairan sawah) desa dengan kedalaman hingga 100 meter lebih. Saat ini, proyek pengeboran sementara dihentikan setelah adanya rapat desa.
Alasan utama penolakan warga karena dikhawatirkan akan mengganggu sumber mata air untuk kepentingan pertanian dan konsumsi air masyarakat. Warga juga cemas karena pengeboran berdekatan dengan sumber mata air Tirta Gangga, Yeh Ketupat, Ababi, dan Tauka.
"Kami punya pengalaman sebelumnya. Akibat usaha dari PDAM mengambil air di lokasi itu saja sudah menimbulkan keringnya sumber mata air di desa kami," ucapnya.
Penolakan itu didukung oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Bali, yang sejak awal diminta untuk melakukan pendampingan oleh warga. Secara nasional, menurut Koordinator Daerah Walhi, Wayan Gendo Suardana, menjadi kebijakan Walhi untuk menolak privatisasi air karena merupakan hajat hidup orang banyak sehingga tidak layak diperjualbelikan oleh sektor swasta.
Menanggapi penolakan itu, dalam rilisnya, PT Tirta Investama (Danone Aqua) menjamin setiap operasional perseroan ini pasti akan mempertimbangkan keseimbangan pemanfaatan air.
"Kami selalu memantau secara saksama penggunaan air bawah tanah untuk memastikan bahwa banyaknya air yang kami gunakan selalu memperhatikan keseimbangan air alamiah," kata manajemen Tirta Investama, Senin, 14 Januari 2013. Volume pemanfaatan air diperhitungkan sesuai dengan sistem alam dalam mengeluarkan air.
Menurut Tirta Investama, air adalah sumber daya yang terbarukan. Hal itu akan terjaga bila pengisian dan pengambilan air di daerah resapan air seimbang.
Itu sebabnya, Aqua secara berkelanjutan menjalankan berbagai program pelestarian lingkungan untuk menjaga ketersediaan air, bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat.
ROFIQI HASAN