TEMPO.CO, Bandung - Kepala Kepolisian Resor Garut, Ajun Komisaris Besar Umar S. Fana, memastikan polisi setempat dan Polda Jawa Barat siaga mengantisipasi ancaman tindak anarkistis menyusul skandal Bupati Garut Aceng Fikri.
"Kami terus berkoordinasi dengan Mabes Polri dan Polda Jabar melakukan tindakan preventif dan pre-emptive (atas potensi kerusuhan)," ujarnya saat menghadiri acara pergantian 13 kepala polres di Markas Polda Jawa Barat, Kota Bandung, Jumat, 14 Desember 2012.
Polres Garut, Umar menambahkan, juga giat melakukan pendekatan terhadap tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pemuda untuk bersama-sama menjaga kondusivitas Garut.
"Kalaupun sampai terjadi tindak anarkistis nantinya, naudzubillahimindzalik... kami sudah punya protap untuk melakukan penindakan sampai mengerahkan pasukan Brimob (Brigade Mobil)," katanya. Lihat: Digoyang, Bupati Aceng Siapkan Massa Tandingan.
Umar juga sempat menanggapi pernyataan kuasa hukum Bupati Aceng, Eggi Sujana, soal ancaman terjadinya kerusuhan di Garut jika Aceng dimakzulkan. Ia meyakini Eggi, yang bukan warga Garut, tak tahu kondisi masyarakat Garut.
"Statement itu saya yakin tidak akan keluar dari warga Garut. Statement itu keluar dari dia, yang hanya tahu Garut dari kulitnya. Yang membuat hiruk-pikuk dan kegaduhan itu hanya segelintir orang yang tidak mewakili Garut," katanya.
Pernikahan Bupati Aceng menimbulkan kehebohan karena hanya berlangsung empat hari. Aceng menceraikan Fani, 18 tahun, hanya melalui pesan pendek. Aksi nekatnya ini langsung mendapatkan tamparan warga, termasuk kalangan pemerintah pusat. Bahkan Presiden langsung angkat bicara dan menginstruksikan agar penyelesaian kasus Aceng bisa dilakukan dengan tepat.
ERICK P. HARDI