TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat, Linda Megawati, mengaku sedih saat memenuhi pemanggilan Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat terkait dengan tudingan Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan.
Bekas Direktur Utama PT PLN itu menyebut nama Linda dalam dugaan pemerasan terhadap PT Merpati Nusantara Airlines. "Saya ingin nama saya bersih lagi. Ini menyangkut keluarga dan teman-teman saya," ujarnya sebelum masuk ke ruang BK, Kamis, 29 November 2012.
Ia tidak membawa bukti apa pun untuk membantah tudingan pemerasan. "Saya tidak tahu apa-apa, jadi bukti apa yang mau saya bawa?" ujar Linda. Namun, secara pribadi, anggota Fraksi Demokrat itu tidak akan menuntut Menteri Dahlan dan Rudy.
"Soal tuntutan, saya serahkan ke fraksi," ujar dia. Linda membantah adanya kabar yang menyebut Fraksi Demokrat tidak akan membelanya. "Tidak benar itu," katanya.
Nama Linda muncul dalam laporan yang diberikan Menteri Dahlan kepada BK mengenai dugaan permintaan upeti terhadap PT Merpati. Disebutkan bahwa permintaan jatah dibahas dalam pertemuan informal di ruangan Komisi Keuangan pada 1 Oktober 2012.
Linda mengakui saat itu ia hadir dalam pertemuan tersebut. Namun ia membantah pertemuan bertujuan meminta upeti dari perusahaan pelat merah itu. "Ini berhubungan dengan business plan," kata dia.
Anggota Komisi Keuangan lainnya yang hadir dalam pertemuan informal itu adalah Achasanul Qosasi dan Zulkieflimansyah. Senada dengan Linda, para anggota DPR itu membantah ada pembicaraan soal permintaan upeti.
SATWIKA MOVEMENTI
Berita populer:
Seperti Apa Panasnya Rapat Jokowi-Ahok soal MRT?
Jokowi Pulang Nebeng Mobil Wali Kota
Soal Tendangan Bebas Indahnya, Ini Jawaban Andik
Kicauan Para Artis Tentang Gol Spektakuler Andik
Apa Maunya Jokowi-Ahok soal Ancol?