TEMPO.CO, London-–Indonesia akan membeli peluru kendali Starstreak, senapan penembak jitu, kapal perang kecil multiguna (multi-roles light frigate/MRLF), dan suku cadang untuk pesawat tempur Hawk 109/209 dari Inggris. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Inggris David Cameron menandatangani nota kesepahaman penjualan alat-alat pertahanan untuk tiga angkatan ini di Downing Street 10, London, Jumat 2 November 2012.
TNI Angkatan Laut membenarkan pembelian kapal perang MRLF. "Tapi belum masuk kontrak pembelian, baru kesepakatan antarpemerintah saja," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Marsekal Pertama Untung Suropati. Menurut Untung, TNI Angkatan Laut sudah melihat kapal ini. "Kapalnya memang bagus,” kata Untung.
Pembelian kapal perang ringan ini, kata Untung, sudah masuk rencana pembelian hingga 2014. Untung tak mau menjelaskan harga masing-masing kapal. Namun, menurut daftar pinjaman luar negeri khusus alat utama sistem persenjataan 2010-2014, pembelian kapal jenis ini menggunakan pagu US$ 350 juta untuk tiga unit, atau sekitar US$ 116 juta per unit. Harga tersebut di luar biaya pengiriman.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama Azman Yunus juga membenarkan rencana pembelian suku cadang Hawk. “Suku cadang Hawk memang kami masih butuh,” kata Azman. Sementara itu, Kepala Dinas TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal Sisriadi belum bisa dimintai komentar mengenai rencana pembelian senjata sniper. Telepon dan pesan pendek Tempo tak mendapat tanggapan kemarin.
SUBKHAN | VISHNU JUWONO
Berita populer:
Dahlan Serahkan Daftar ''Pemeras'' BUMN Senin
Bentrokan Lampung Selatan Dipicu Pelecehan Seksual?
Kontras: Intimidasi ke Penyidik KPK yang Mundur
SBY Jadi Anggota The Gunners
Jadi Napi, Pengacara Ini Masih Aktif Beracara