TEMPO.CO, Jakarta -Dalam persidangan tersangka suap calo anggaran, Wa Ode Nurhayati, terungkap penggunaan kode pimpinan Badan Anggaran. Kode ini dipakai pada notulensi rapat. Berikut kode dan komentar mereka.
1. Melchias Markus Mekeng
Partai: Golkar
Posisi: Ketua (diganti sejak 28 Agustus 2012)
Kode: P-1
Peran: Menentukan alokasi anggaran
”Pernyataan dia (Wa Ode) sesuatu yang tak mungkin. Tak ada uang yang dibagi-bagi. Itu kan versi dia saja.”
Baca Juga:
2. Mirwan Amir
Partai: Demokrat
Posisi: Wakil Ketua (diganti sejak 28 Mei 2012)
Kode: P-2
Peran: Mengurus alokasi Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Besar.
“Saya bukan bahas belanja daerah, jadi saya tidak tahu proses pembahasan itu.”
3. Olly Dondokambey
Partai: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
Posisi: Wakil Ketua
Kode: P-3
Peran: Menentukan alokasi anggaran.
“Itu bohong. Saya tidak tahu soal Fahd.”
4. Tamsil Linrung
Partai: Partai Keadilan Sejahtera
Posisi: Wakil Ketua
Kode: P-4
Peran: Mengurus alokasi Kabupaten Pidie Jaya.
“Kode huruf dan warna untuk memudahkan identifikasi pengusul daerah penerima DPID. Pembahasan anggaran itu selalu terbuka.”
PDAT | DANNY | BOBBY
Berita Terpopuler
Presiden SBY Hadiri Acara Seabad Gereja Manggarai
Hari Ini Polri Serahkan Berkas Kasus Simulator?
Supir Yulianis Akui Antar Duit ke Beberapa Tempat
Kronologi Dugaan Pembunuhan oleh 2 WNI di Malaysia
Proyek Angie Usulan Komisi Olahraga DPR
Dua WNI Divonis Hukuman Mati di Malaysia
PDIP Tak Mau Ada "Penumpang Gelap" di Jawa Barat