Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengamat Anggap Janggal Pengakuan Terduga Teroris Solo

Editor

Pruwanto

image-gnews
Rekaman pengakuan tersangka teroris Solo, Bayu Setiono di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (6/9). TEMPO/Dasril Roszandi
Rekaman pengakuan tersangka teroris Solo, Bayu Setiono di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (6/9). TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta:Pengamat Intelijen dan teroris, Wawan Purwanto, menilai jangal terhadap keterangan terduga teroris Solo, Bayu Setiawan yang memberikan testimoni melalui video. Bayu mengatakan kelompok teroris yang termasuk baru ini mengaku tidak memiliki pemimpin. "Kamuflase, mereka jarang mengaku," kata Wawan kepada Tempo, Kamis, 6 September 2012.

Wawan mengatakan jaringan teroris menggunakan sistem sel ketika ditangkap. Orang-orang yang tertangkap polisi hanya akan menunjukkan identitas kelompok terkecilnya, tidak akan memberikan keterangan kelompok yang sejajar dengan mereka atau atasan-atasanya.

Terduga teroris yang ditembak polisi di Solo, Jawa Tengah, Farhan Mujahid, kata Wawan, merupakan anak tiri dari Abu Omar, pemimpin jaringan teroris yang menyimpan senjata di hutan UI. Wawan menuturkan sangat tidak mungkin Bayu mengatakan tidak ada pemimpin yang lebih tinggi.

Sebaliknya, Wawan juga tidak percaya jika Bayu masuk tanpa mengetahui identitas kelompok lain atau pemimpin jaringanya. "Mereka pasti curiga terhadap orang-orang baru," ucap Wawan.

Mencermati video itu, Wawan memprediksi rekaman setelah ditangkap itu dibuat dalam keadaan tertekan. Imbasnya, ucapan maaf yang dilontarkan oleh Bayu. (Baca: Tersangka Teror Solo Minta Maaf)

Meski dalam keadaan tertekan, Wawan menolak anggapan jika video itu merupakan skenario kepolisian. "Polisi hanya bertujuan menjawab rasa penasaran masyarakat terhadap sosok teroris," ucap Wawan. Keterangan itu kelak akan diuji terlebih dahulu di pengadilan.

Bayu ditangkap di rumah mertuanya di Karanganyar, Jawa Tengah. Penangkapan atas Bayu berselang setelah Polisi menyergap Firman dan Muchsin. Keduanya tewas saat baku tembak dengan Densus 88 pada 31 Agustus 2012.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kemudian tersangka lainnya, Firman, ditangkap di sebuah rumah di Jalan Raya Kalimulya, Perumahan Anyelir 2, Blok F2, Depok, pada pukul 05.30 WIB tadi pagi. Firman saat ini masih diperiksa oleh Densus 88 di Jakarta. Diduga ia turut berperan dalam rangkaian teror di Solo selama bulan Agustus.

SUNDARI

Berita Terpopuler
Hari Ini Sidang Perdana Angelina Sondakh

PDIP: Wayan Koster Siap Bersaksi dalam Kasus Angie

Raja Kembar Paku Alam Memusingkan DPRD Yogyakarta

Kerugian Rumah Salah Sasaran Densus 88 Ditanggung

Rustriningsih Segera Tantang Bibit di Pilgub



Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Penembakan Sesama Polisi di Bogor Terjadi di Rusun Polri, Dua Anggota Jadi Tersangka

27 Juli 2023

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan (kedua kanan) memberikan keterangan saat konferensi pers pengembangan kasus Indosurya di Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Kamis, 16 Maret 2023. Henry Surya ditersangkakan setelah Bareskrim Polri membuka lagi penyidikan kasus Indosurya setelah Pengadilan Negeri Jakarta Barat menjatuhkan vonis lepas para terdakwa kasus itu. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Penembakan Sesama Polisi di Bogor Terjadi di Rusun Polri, Dua Anggota Jadi Tersangka

Mabes Polri akhirnya buka suara soal kasus penembakan sesama polisi di Rusun Polri Cikeas Bogor. Dua anggota Polri ditangkap.


Beredar Video Kapolda Metro Jaya Kasih Support ke Kadiv Propam Polri, Fadil Imran: Adik Saya

14 Juli 2022

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran melayat ke rumah duka Menpan RB, Tjahjo Kumolo, Jakarta Selatan, Jumat, 1 Juli 2022 TEMPO/ Febri Angga Palguna
Beredar Video Kapolda Metro Jaya Kasih Support ke Kadiv Propam Polri, Fadil Imran: Adik Saya

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mendatangi Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Mabes Polri untuk memberikan dukungan dalam kasus penembakan.


Profil Seno Sukarto, Eks Jenderal dan Ketua RT di Rumah Kadiv Propam

14 Juli 2022

Seno Sukarto, Ketua RT 5 RW 1 Komplek Perumahan Polri, Duren Tiga, memberikan kesaksian kejadian penembakan di rumah Kadiv Propam Polri, Inspektur Jenderal Ferdy Sambo, Rabu, 13 Juli 2022. Tempo/ Arrijal Rachman
Profil Seno Sukarto, Eks Jenderal dan Ketua RT di Rumah Kadiv Propam

Seno Sukarto kesal lantaran polisi tidak berkomunikasi dengannya saat memeriksa kasus penembakan di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo


Kronologi Baku Tembak di Rumah Kadiv Propam Polri, Ini Penjelasan Kapolres Metro Jaksel

12 Juli 2022

Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo memberikan keterangan saat konferensi pers di Kantor Komnas HAM RI, Jakarta, Selasa, 19 Oktober 2021. TEMPO/Muhammad Hidayat
Kronologi Baku Tembak di Rumah Kadiv Propam Polri, Ini Penjelasan Kapolres Metro Jaksel

Polisi juga mengirimkan tim psikologi untuk memberikan terapi psikologi terhadap orang yang ada di TKP, termasuk istri Kadiv Propam Polri.


Penembakan Polisi di Rumah Irjen Ferdy Sambo, Polres Metro Jakarta Selatan Periksa Barang Bukti

12 Juli 2022

Ilustrasi penembakan. dentistry.co.uk
Penembakan Polisi di Rumah Irjen Ferdy Sambo, Polres Metro Jakarta Selatan Periksa Barang Bukti

Barang bukti yang ditemukan di TKP penembakan polisi di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo itu akan dibawa ke laboratorium forensik.


Catatan Akhir Tahun, Komnas HAM Soroti Kasus di Tamilouw dan Maybrat

28 Desember 2021

Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan (kedua kiri), Kapolda Papua Barat Irjen Pol Tornagogo Sihombing (kiri) dan Pangdam XVIII Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa (ketiga kiri) memberikan penghormatan terakhir saat pelepasan jenazah di Markas Komando Korem 181/PVT Kota Sorong, Papua Barat, Jumat, 3 September 2021. Empat jenazah prajurit TNI AD, korban penyerangan Kelompok Separatis Teroris (KST) di Pos Persiapan Koramil Kisor Distrik Aifat, Kabupaten Maybrat, Papua Barat diberangkatkan ke daerah masing-masing untuk dimakamkan. ANTARA FOTO/Olha Mulalinda
Catatan Akhir Tahun, Komnas HAM Soroti Kasus di Tamilouw dan Maybrat

Komnas HAM saat ini memprioritaskan agar para pengungsi bisa kembali ke desa mereka di Maybrat.


Kasus Polisi Tembak Polisi di Lombok Timur, Polda NTB: Ditembak Jarak Dekat

27 Oktober 2021

Ilustrasi penembakan. AP/Brennan Linsley
Kasus Polisi Tembak Polisi di Lombok Timur, Polda NTB: Ditembak Jarak Dekat

Direskrimum Polda NTB Kombes Hari Brata mengatakan anggota polisi Brigadir Kepala MN menembak Brigadir Satu HT, dari jarak dekat.


Polisi Filipina Diduga Tembak Rekannya Karena Kalah Adu Panco

2 Juni 2021

Ilustrasi penembakan. AP/Brennan Linsley
Polisi Filipina Diduga Tembak Rekannya Karena Kalah Adu Panco

Seorang polisi di Manila, Filipina, diduga menembak mati seorang rekannya setelah dia kalah dalam adu panco.


Penembakan Pria Kulit Hitam di Minneapolis karena Polisi Salah Cabut Pistol

13 April 2021

Seorang aktivis berunjuk rasa di depan petugas di Departemen Kepolisian Brooklyn Center setelah seorang petugas yang terlibat pembunuhan Daunte Wright, 20 tahun, setelah menghentikan mobilnya dalam razia lalu lintas di Brooklyn Center, Minnesota, AS, 12 April 2021. [REUTERS / Nicholas Pfosi]
Penembakan Pria Kulit Hitam di Minneapolis karena Polisi Salah Cabut Pistol

Bukti rekaman penembakan pria kulit hitam bernama Daunte Wright menunjukkan polisi salah mengambil alat setrum dan malah mencabut pistol.


Ada Telepon Misterius Sebelum Briptu Hedar Ditembak Mati di Papua

13 Agustus 2019

Anggota TNI dan polisi di Papua. TEMPO/Rully Kesuma
Ada Telepon Misterius Sebelum Briptu Hedar Ditembak Mati di Papua

Briptu Hedar ditemani seniornya di kepolisian berkendara menuju Kampung Usir.