TEMPO.CO, Jakarta--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan revitalisasi Gerakan Pramuka dalam kurun waktu enam tahun belakangan ini telah membawa dampak positif di tengah masyarakat.
"Revitalisasi Gerakan Pramuka telah menghasilkan perubahan cara pandang masyarakat terhadap Gerakan Pramuka," kata dia dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke-51 Gerakan Pramuka, di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, Senin, 3 September 2012.
Menurut Yudhoyono, Gerakan Pramuka sebagai penyelenggara pendidikan kepramukaan memiliki andil besar dalam mengantarkan generasi yang berbudaya, unggul, dan kompetitif.
"Generasi muda yang berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, serta memiliki kecakapan hidup," ujar Yudhoyono.
Pada 2006 lalu, revitalisasi Gerakan Pramuka telah dicanangkan. Revitalisasi ini dikuatkan dengan terbitnya Undang-Undang No. 22 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka.
Yudhoyono menjelaskan, revitalisasi Gerakan Pramuka merupakan peta jalan yang disusun bersama untuk memastikan bahwa pendidikan kepramukaan tetap diminati generasi muda. "Serta memiliki manfaat bagi kemaslahatan kita sebagai warga bangsa dan warga dunia lainnya," ucap Yudhoyono.
Menurut dia, revitalisasi mengandung makna penguatan dan akselerasi. Penguatan dan akselerasi, ia melanjutkan, dibutuhkan sebagai sebuah proses transformasi diri melalui organisasi kepramukaan secara independen. "Untuk terbentuknya berbagai fondasi mendasar," katanya.
Fondasi mendasar, menurut Yudhoyono, adalah tumbuhnya sikap cinta tanah air, terpupuknya solidaritas kemanusiaan, terbentuknya budaya kepramukaan. "Dan terpatrinya budaya ke-Indonesiaan yang warna-warni, berbeda-beda," ujar dia.
PRIHANDOKO
Berita lain:
Harapan SBY pada Gerakan Pramuka
SBY Pidato, Anak-anak Tidur
Teguran SBY Bisa Dipidanakan
Tegur Anak Tidur, SBY Bakal Disurati Komnas Anak
Enam Teguran SBY Ketika Pidato
Pengamat Kritik SBY Tegur Anak