TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berencana segera mengujungi Desa Limbang Jaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. "Kami ingin tahu sebenarnya bagaimana situasi di sana dan kronologis kejadian penembakan," kata anggota Komisi Hukum, Ruhut Sitompul, di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu, 1 Agustus 2012.
Menurut Ruhut, kunjungan khusus sengaja dilakukan dalam masa reses supaya penuntasan kasus penembakan tetap bisa diawasi DPR. Ia menilai akan sangat terlambat jika kunjungan baru dilakukan setelah masa reses usai. "Kalau tunggu setelah reses, kapan selesai masalahnya."
Rencananya, kunjungan khusus akan diikuti masing-masing satu orang perwakilan fraksi, dan pimpinan komisi. Kunjungan direncanakan akan memakan waktu dua sampai tiga hari. Ruhut meyakinkan, hasil kunjungan khusus ini akan menjadi bahan bagi komisi saat melakukan pertemuan dengan Kepala Polri membahas penembakan di Ogan Ilir. "Kami tak mau hanya mendengar dari polisi tapi juga harus mempelajari langsung dari masyarakat."
Anggota Komisi Hukum dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Aboe Bakar Al-Habsy, mengatakan, usai reses komisi akan meminta penjelasan resmi dari Kapolri. Dia meminta kinerja Brimob segera diaudit secara menyeluruh.
Banyaknya aksi kekerasan terhadap masyarakat yang melibatkan anggota Brimob, menurut dia, adalah indikasi bahwa kesatuan ini kurang berhasil menerapkan semangat anti kekerasan. "Perlu ada audit kinerja atas operasi yang dilakukan Brimob, atas permintaan siapa dan dibiayai dari anggaran mana," kata Aboe.
Aboe Bakar mengatakan, Kapolri harus mendapatkan penjelasan dari pimpinan Brimob mengenai tragedi ini. Politikus PKS ini mengaku mencium aroma kekuatan uang di balik pengerahan Brimob. Aboe juga mengaku heran dengan cara kerja Polri yang mengedepankan tindakan represif.
Menurut dia, Polri seharusnya tak perlu menurunkan pasukan Brimob hanya untuk menghadapi warga masyarakat. Selain itu, Polri juga dianggap tak mendengarkan rekomendasi Komnas HAM dalam penanganan masalah seperti ini
Insiden di Desa Limbang Jaya terjadi pada Jumat Sore pekan lalu, akibat konflik sengketa tanah warga dengan PT Perkebunan Nusantara VII. Saat itu, kepolisian melakukan sweeping setelah ada tudingan pencurian pupuk milik PTPN VII Cinta Manis oleh masyarakat. Sweeping berakhir kisruh dan menewaskan Angga bin Darmawan, 12 tahun, yang tertembak di kepala. Empat orang lainnya pun terluka parah terkena tembakan.
IRA GUSLINA SUFA
Berita Terpopuler:
Jadi Tersangka, Gubernur Akpol Djoko Foto-foto
Djoko Susilo ''Menghilang''
Kristen Stewart Tak Selingkuh Sendiri
Begini Cara Robert Pattinson Lampiaskan Sakit Hati
Pengakuan Kristen Stewart Bisa Hancurkan Kariernya
Polisi Dinilai Hambat Tugas KPK
Djoko Susilo Sudah Dicegah ke Luar Negeri
24 Jam Lebih, Petugas KPK Tertahan di Korlantas
Dilepas City, Mancini Pindah ke Klub Spanyol
Suhu Dieng Tembus Minus 5 Derajat Celcius