TEMPO.CO, Makassar - Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, HM Jusuf Kalla menyatakan akan menggelar penataran pengaturan sound system atau pengeras suara masjid se-Indonesia. Sehingga, pelantang suara di masjid-masjid lebih teratur.
“Bukan macam sound systemnya yang diatur, tapi pengaturan bunyinya,” kata JK, sapaan akrab Jusuf Kalla, di kediamannya, Jalan Monginsidi nomor 50, Makassar, Ahad, 22 Juli 2012. Menurut mantan wakil presiden ini, penggunaan pengeras suara di masjid-masjid selama ini tidak dibekali dengan aturan yang jelas. Sehingga, pada waktu-waktu menjelang pelaksanaan salat, suara mesjid sangat keras. Hal ini membuat sebagian orang merasa terganggu.
“Inilah yang akan diatur. Saya minta seluruh masjid tidak lagi menggunakan kaset untuk memutar pengajian, tapi orang yang langsung mengaji,” katanya. Waktu mengaji sebelum adzan, JK melanjutkan, paling lama hanya lima menit. Setelah itu, masuk adzan dan selanjutnya melaksanakan salat. Jika hal ini diterapkan, maka pelantang suara di mesjid akan lebih teratur. “Volumenya juga saya minta dikurangi, idelanya hanya menjangkau 40 rumah dari mesjid,” katanya.
Dalam acara tadi, JK mengundang pengurus Dewan Masjid Sulawesi Selatan guna membicarakan kegiatan para pengurus selama bulan Ramadan. Mereka yang hadir, antara lain, Amin Syam (Ketua Dewan Masjid Sulawesi Selatan), Aksa Mahmud, Ahmad Sewang, dan beberapa pemuka agama dan tokoh masyarakat Islam Sulawesi Selatan.
Pada kesempatan yang sama, JK juga menyampaikan mengenai penyeragaman waktu adzan melalui monitoring di radio. “Saya minta pengurus untuk mencari radio yang kontraknya murah,” ujar JK sambil tertawa.
Baca Juga:
Selain itu, JK akan mengkoordinasikan hal ini ke Kementerian Agama, dan Ppendidikan. Dalam rencana kegiatan tersebut, JK juga akan membicarakan mengenai pembangunan pos kesehatan di masjid-masjid. “Kalau ada bencana, masjid selalu jadi tumpuan kegiatan kemasyarakatan,” katanya.
Amin Syam, yang juga mantan Gubernur Sulawesi Selatan berjanji akan mensosialisasikan hasil pertemuan tersebut. Dia mengatakan, masih banyak masjid yang harus dibenahi, terutama mengenai fisik bangunannya.
SAHRUL