Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

\'Penyerang\' Irshad Manji Mangkir  

image-gnews
Irshad Manji ditenangkan para panitia diskusi buku
Irshad Manji ditenangkan para panitia diskusi buku "Allah: Liberty and Love" di Lembaga Kajian Ilmu Sosial (LKIS), kecamatan Banguntapan, kabupaten Bantul, Yogyakarta, Rabu (09/05/2012). Diskusi buku ini berakhir setelah diserang oleh puluhan massa Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) dan mengakibatkan lima orang terluka dan fasilitas bangunan dirusak oleh massa penyerbu. TEMPO/Suryo Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, YogyakartaEnam saksi terlapor penyerangan dan perusakan kantor Lembaga Kajian Islam dan Sosial kemarin tidak memenuhi panggilan penyidik Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta untuk kedua kalinya. Padahal, kesaksian mereka dibutuhkan karena diduga terlibat melakukan penganiayaan terhadap sejumlah peserta bedah buku karya Irshad Manji berjudul Allah, Liberty, and Love di pendapa LKIS pada 9 Mei lalu. Diskusi tersebut juga dihadiri oleh Irshad Manji.

Kepala Subdirektorat Keamanan Negara Reserse Kriminal Umum Polda DIY Ajun Komisaris Besar Djuhamdani di Markas Polda DIY mengatakan jika pada panggilan ketiga mereka tak mau datang, penyidik akan melakukan upaya hukum sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana. \"Kami akan mengeluarkan surat perintah untuk membawa (mereka),\" kata dia di Yogyakarta, Selasa 3 Juli 2012.

Keenam saksi terlapor tersebut berasal dari beberapa organisasi kemasyarakatan Islam. Mereka dipanggil lantaran sebelumnya mengirimkan surat kepada penyidik Polda DIY. \"Isinya soal keberatan atas tuduhan penyerangan itu dan akan memberikan kesaksian. Tapi saat dipanggil tak hadir,\" kata Djuhamdani.

Polisi sudah memeriksa delapan saksi terlapor. Mereka adalah pemimpin dan anggota sejumlah ormas Islam, antara lain dari Gerakan Pemuda Ka\'bah, Front Jihad Islam, Majelis Mujahidin Indonesia, serta Gerakan Anti-Maksiat. Adapun jumlah saksi pelapor bertambah, dari lima orang menjadi 10 orang. Lembaga Bantuan Hukum Yogyakarta, yang menjadi kuasa hukum mereka, kemarin, telah menambah lima saksi. \"Kami juga menambah bukti petunjuk, berupa gambar,\" kata Kepala Divisi Sipil Politik LBH Yogyakarta Hamzah.

Kedatangan saksi pelapor ini bersamaan dengan aksi yang digelar oleh Jaringan Perempuan Yogyakarta yang menuntut pengusutan kasus perusakan dan penganiayaan pada diskusi awal Mei lalu. JPY merupakan penyelenggara diskusi bedah buku tersebut. \"Sudah 50 hari, tapi belum juga ada tersangka. Kami menuntut tokoh intelektualnya ditangkap,\" kata Koordinator JPY, Ika Ayu, dalam orasinya. Koordinator Indonesian Court Monitoring Tri Wahyu K.H. juga menyesalkan lambannya langkah Polda. \"Kasus terorisme bisa diungkap polisi dengan cepat, tapi kasus sepele seperti ini belum bisa dibuktikan,\" kata Tri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua Harian Majelis Mujahidin Indonesia Irfan S. Awwas menyatakan tak mengetahui apakah enam orang terlapor itu ada yang berasal dari anggotanya. Ia menyatakan, kalau ada yang dari MMI, ia memastikan anggotanya tersebut tak akan mangkir. \"Sejauh ini baru ada satu yang dimintai keterangan, Komandan Laskar Jarot Supriyanto,\" kata dia.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita Terkait
Luncurkan Buku di Amsterdam, Irshad Manji Diserang 

Mantan Ibu Negara Anggap Wali Kota Bogor \"Ndableg\"

Ahli: Konsep Kebebasan Beragama di Islam Tak Jelas 

Soal Irshad Manji, Sultan Minta Polisi Konsisten

MMI Ancam Gugat Balik Pendukung Irshad Manji


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama

27 Juni 2019

Seorang pengunjuk rasa memegang poster selama protes menentang aksi main hakim sendiri sampai mati terhadap seorang pria Muslim Tabrez Ansari oleh gerombolan Hindu, di Kolkata, India, 26 Juni 2019. [REUTERS / Rupak De Chowdhuri]
Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama

Protes kekerasan atas nama agama digelar di India, setelah gerombolan Hindu melakukan aksi pengeroyokan terhadap seorang pria Muslim pekan lalu.


SETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian

20 Februari 2018

Petugas kepolisian melakukan olah TKP kasus penyerangan di Gereja Santa Lidwina, DI Yogyakarta, Minggu (11/2)11 Februari 2018. Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus penyerangan gereja ini. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
SETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian

Hendardi mengatakan bahwa tujuan dari pihak yang melakukan penyerangan itu, yakni menciptakan instabilitas.


Kasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran

26 September 2017

Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat berkunjung ke Gedung KPK guna melakukan kerjasama dalam bidang pengawasan pajak Provinsi DKI Jakarta, 25 September 2017. Tempo/Muhammad Irfan Al Amin
Kasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran

Djarot mengatakan tindakan Joker membubarkan kebaktian Pulogebang tidak mencerminkan Islam yang damai dan penuh rahmat.


Rusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi

26 September 2017

Pembentukan Forum Komunikasi Antar Agama dan Suku untuk Rusun Pulogebang pada Senin, 25 September 2017, di Rusun Pulogebang. Pembentukan forum ini dipicu kasus kebaktian Pulogebang. Warga Rusun Pulogebang
Rusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi

Setelah kasus kebaktian Pulogebang terjadi, Forum Komunikasi akan menunjuk perwakilan dari agama dan suku pada setiap blok selaku komunikator.


Polisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang

26 September 2017

Surat permintaan maaf dari Nasoem Sulaiman alias Joker. Surat ini dibuat Nasoem setelah proses media bersama pihak jemaat KGPM Sidang Daniel, warga dan Polsek Cakung, Jakarta Timur. FOTO: Dokumentasi Warga
Polisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang

Sukatma pun menerangkan bahwa video rusuh kebaktian Pulogebang yang viral tersebut tidak lengkap .


Kasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...

26 September 2017

Surat permintaan maaf dari Nasoem Sulaiman alias Joker. Surat ini dibuat Nasoem setelah proses media bersama pihak jemaat KGPM Sidang Daniel, warga dan Polsek Cakung, Jakarta Timur. FOTO: Dokumentasi Warga
Kasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...

Tokoh masyarakat telah membuat kesepakatan agar insiden pembubaran kebaktian Pulogebang tidak terulang.


Komnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut

25 September 2017

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait berkunjung ke lokasi penggusuran di Pasar Ikan Luar Batang, Jakarta, 19 April 2016. TEMPO/Rezki
Komnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut

Arist?berpendapat, menjalankan ibadah, termasuk kebaktian?Pulogebang,?adalah hak fundamental yang dilindungi secara universal.


Pria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun

25 September 2017

Kondisi Noesam Sulaiman setelah dipukuli beberapa orang tak dikenal, sore menjelang Maghrib, 24 September 2017. Dok. warga
Pria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun

Pria bernama Nasoem Sulaiman alias Joker terekam kamera tengah membubarkan kebaktian Pulogebang


Sisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang

25 September 2017

Kondisi Noesam Sulaiman setelah dipukuli beberapa orang tak dikenal, sore menjelang Maghrib, 24 September 2017. Dok. warga
Sisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang

Nasoem alias Joker rajin beribadah dan menjadi tokoh masyarakat di rusun. Dia dibawa ke kantor polisi lantaran membuat rusuh kebaktian di Pulo Gebang.


Begini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang

25 September 2017

Kondisi Noesam Sulaiman setelah dipukuli beberapa orang tak dikenal, sore menjelang Maghrib, 24 September 2017. Dok. warga
Begini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang

Tak sampai 24 jam setelah mengganggu kebaktian di Rumah Susun Pulogebang, Joker dihajar empat orang pria bertubuh tinggi dan besar di rumahnya.