TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat Mahfudz Siddiq mempersoalkan anggaran hibah pesawat Hercules bekas dari Australia. Soalnya, anggaran itu tidak teralokasi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2012. "Paling mungkin dimasukkan ke APBN 2013 atau relokasi anggaran," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera kepada Tempo, Ahad, 1 Juli 2012.
Mahfudz menjelaskan, anggaran hibah untuk Hercules sebetulnya sempat dicadangkan dalam APBN Perubahan 2011 dengan biaya sekitar Rp 450 miliar. "Kemudian ada kendala teknis yang mengakibatkan rencana itu tidak terealisasi pada 2011," kata Mahfudz, tanpa menjelaskan kendala teknis yang ia maksud. “Tapi secara prinsip kami setuju.”
Pemerintah Australia berniat menghibahkan 4 unit pesawat Hercules bekas kepada Indonesia. Penandatanganan nota kesepahaman akan dilakukan di Darwin, Australia, hari ini. Dalam penandatanganan nota, pemerintah akan diwakili Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan, Marsekal Madya TNI Eris Herryanto.
Menurut Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian, Hartind Asrin, empat pesawat angkut tersebut rencananya akan diperbaiki dulu di Negeri Kanguru sebelum diterbangkan ke Tanah Air. Sebenarnya, rencana pemerintah Australia memberikan Hercules ini bermula sejak tahun lalu. "Lalu kami cek dan cek lagi, kemudian baru oke pada awal 2012," ujarnya.
Keterangan Hartind sejalan dengan pernyataan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro awal Januari tahun ini. Ia mengatakan Indonesia sepakat menerima hibah empat pesawat hercules seri C-130H dari Australia. Perjanjian kedua belah pihak telah dirintis dalam pertemuan bilateral kedua negara saat Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur di Bali, November, tahun lalu.
Hartind menjelaskan, Kementerian pun telah berkomunikasi dengan Dewan Perwakilan Rakyat ihwal rencana hibah itu. Sedangkan untuk dana perbaikan, pemerintah harus merogoh kocek sendiri. Namun, ia enggan merinci besaran dana yang dibutuhkan. "Perbaikan saja, enggak mahal kok. Nanti kami beritahukan biayanya selesai penandatanganan MoU," ujar dia.
Jika proses hibah tersebut berjalan mulus, Indonesia bakal memiliki setidaknya selusin unit Hercules siap pakai. Sebanyak delapan unit di antaranya adalah Hercules tipe C-130 yang sebelumnya dimiliki Indonesia.
PRIHANDOKO