TEMPO.CO , PONTIANAK – Gerakan Masyarakat Sipil Swadaya Mandiri, sebuah lembaga swadaya masyarakat di Kalimantan Barat, membuka posko saweran dana untuk pembangunan gedung baru Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hermawansyah, dari Lembaga Gemawan mengatakan, posko penggalangan dana tersebut sebagai bentuk dukungan masyarakat Kalbar terhadap pemberantasan praktik korupsi oleh KPK.
Inisiator pembukaan posko tersebut, Laily Khairnur (Direktur Lembaga Gemawan), Hermawansyah (Lembaga Gemawan), DR. Hermansyah (Pakar Hukum Untan), Rusdi Sulaiman (Dosen STAIN Pontianak), Abdullah HS (Tokoh Masyarakat), dan Yusuf (Dompet Umat).
“Posko ini dilatarbelakangi kepercayaan masyarakat yang begitu besar kecintaannya terhadap KPK tapi di sisi lain ada upaya penglemahan terhadap KPK dimana belum terealisasinya KPK mengajukan anggaran pembangunan gedung baru yang terhambat di DPR,” kata Hermawansyah.
Direktur Gemawan, Laily Khairnur menambahkan, Lembaga Gemawan membatasi besaran sumbangan masyarakat dengan maksimal Rp10 juta. "Lebih dari Rp10 juta sumbangan itu akan kami kembalikan, untuk meminimalisir atau mencegah adanya gratifikasi," ujarnya.
Saat ini sudah ada tiga titik pembukaan posko penggalangan dana untuk pembangunan gedung KPK, diantaranya di warung kopi "Che" di Jalan Wahid Hasyim Pontianak, sekretariat dompet umat Jalan Karimata, dan sekretariat Lembaga Gemawan Sepakat Pontianak.
Selain itu masyarakat bisa menyalurkan sumbangan melalui rekening BCA 029.14749.33 dan rekening Mandiri 146.000.496.6144, dimana untuk konfirmasi transfer KPK_NAMA_BANK_NOMINAL dengan kode transfer 181.
"Pembangunan gedung baru KPK memang sudah mendesak, sehingga bentuk dukungan ini minimal bisa membantu KPK agar memiliki gedung baru sehingga bisa maksimal dalam memberantas korupsi, tetapi kinerja KPK juga harus tetap ditingkatkan dan jangan menodai kepercayaan masyarakat terhadap KPK," tambahnya.
KPK memerlukan gedung baru untuk mendukung kinerja kegiatan pegawainya yang berjumlah 750 orang karena kantor yang digunakan saat ini dianggap sudah tidak layak.
Sejak tahun 2008-2009 usulan pembangunan gedung baru KPK sudah dilakukan, yakni senilai Rp225 miliar dengan penganggaran multi-years selama tiga tahun.
Jumlah tersebut jauh lebih kecil dibanding rencana gedung DPR yang melebihi Rp1 triliun, Wisma Atlet Rp200 miliar, juga anggaran untuk pembangunan Hambalang yang totalnya Rp2,5 triliun.
ASEANTY PAHLEVI
Berita Terkait
''Rakyat Saweran, Apa yang KPK Sudah Berikan?''
Faisal Basri Kasih Gajah ke KPK
Fahmi Idris Donatur Pertama Posko Saweran KPK
Bertambah, Dukungan untuk Bangun Gedung KPK
DPR Dinilai Persulit Gedung KPK