TEMPO.CO, Jakarta -Hingga pukul 17.15 WIB, Kamis 10 Mei 2012, data antemortem korban jatuhnya pesawat Sukhoi yang terkumpul di Posko DVI (Disaster Victim Identification), Mabes Polri, berjumlah 37 dari 45 penumpang. Posko itu ditempatkan di ruang kedatangan Landasan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.
"Dari jumlah tersebut, tiga di antaranya berasal dari data milik warga negara Rusia," ujar Suprastiono, koordinator DVI. Namun ia enggan memerinci nama-nama korban yang datanya dikumpulkan tersebut.
Antemortem diperlukan untuk mengidentifikasi jenazah apabila kondisinya sudah rusak atau membusuk. Data terdiri dari sidik jari, rekam medik dokter gigi, rekam medik apabila yang bersangkutan pernah dioperasi, dan foto rontgen.
Selain itu anggota keluarga juga wajib memberikan informasi mengenai detail properti seperti pakaian dan aksesori yang digunakan korban. "Keluarga yang memberikan informasi ke kami harus yang benar-benar tahu atau bertemu terakhir dengan korban sebelum berangkat," Suprastiono mengatakan.
Serpihan pesawat Sukhoi berhasil teridentifikasi oleh tim Basarnas sekitar pukul 08.30 pagi tadi. Namun mereka baru bisa menjangkau tempat kejadian pada siang hari. Hal tersebut dikarenakan medan yang sulit dan cuaca buruk. Pesawat dipastikan jatuh di Cidahu, perbatasan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi.
SATWIKA MOVEMENTI
Berita Terkait:
Keluarga Penumpang Sukhoi Menunggu Keajaiban
Duka Korban Penumpang Pesawat Sukhoi
Isak Tangis Keluarga Korban Insiden Sukhoi
Warga Sempat Lihat Sukhoi Oleng Lintasi Tenjolaya
Lokasi Sukhoi di Ketinggian 2.086 Meter
Bondan Winarno Berduka, Sohibnya Ada di Sukhoi
Mengapa Suharso Monoarfa Batal Naik Sukhoi
Keceriaan Pramugari dan Awal Pesawat Sukhoi
Fakta Soal Sukhoi Superjet-100
Roy Suryo Lihat Beberapa Keganjilan Sukhoi