Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wawancara Menteri Amir: Saya Butuh Wamen  

image-gnews
Amir Syamsuddin (kanan) dan Denny Indrayana. TEMPO/Imam Sukamto
Amir Syamsuddin (kanan) dan Denny Indrayana. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Amir Syamsuddin membantah friksi internal kementeriannya. Dugaan pemukulan oleh Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana saat inspeksi mendadak ke Lembaga Permasyarakatan Pekanbaru, Riau, yang disusul protes bawahannya dianggap sekadar miskomunikasi.

Kepada Febriyan dan Isma Savitri dari Tempo, Kamis, 5 April 2012, Amir mengatakan betapa Denny Indrayana sangat berperan dalam membantu pekerjaannya. “Saya masih butuh Denny.”

Berikut ini petikan wawancara dengan Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin:

Apa yang terjadi di Lapas Pekanbaru?
Peristiwa di Lapas Pekanbaru, saya bentuk tim yang saya pimpin sendiri, agar masalah yang kemarin segera selesai. Tapi tujuan tim ini tidak untuk mencari-cari kesalahan seseorang karena ada versi berbeda antara berbagai pihak. Dan kemudian kita ketahui kemarin 33 kepala divisi permasyarakatan kan berada di Jakarta hanya untuk menyampaikan kegalauan mereka terkait dengan peristiwa di sana.

Tapi tidak bisa kita bantah, bahwa perilaku penggunaan narkoba bukan hal yang tidak ada. Tindakan disiplin sudah kami lakukan, bekerja sama dengan BNN. Juga inisiatif Kementerian Hukum dan HAM sendiri. Seperti data yang sudah saya katakan. Tapi tidak karena ada tuduhan itu lalu kita menggeneralisasi lapas kita sarang narkoba. Ini memukul semangat pengabdian 30 ribu warga Ditjen Permasyarakatan. Mereka kemarin menyampaikan keprihatinan untuk teman mereka. Jadi bukan unjuk rasa. Jadi saya melihat ada hal-hal yang saya perbaiki sehingga tidak terulang.

Kejadian yang Bapak dengar?
Karena saya tidak melihat, tentunya itu saya bentuk TPF. Walaupun tim sudah bekerja dan berjalan setelahnya tapi ada langkah mediasi, ada saling pengertian. Pak Wakil Menteri juga dalam tugasnya mempertaruhkan segala-galanya.

Pertama kali mendengar insiden ini dari mana?
Saya mendapatkan laporan. Ini dikirim. Tapi kebetulan saya kan lagi rapat dengan Menkopolhukam, kemarin. Saya hanya mendapat pemberitahuan. Tapi di media saya juga sudah lihat berita sudah bergulir. Itu yang saya sesalkan. Kenapa kok surat kepada saya bisa bocor. Tapi dalam hal itu tidak ada yang saya persalahkan. Tapi saya mendengar laporan seperti itu tidak berarti saya bersemangat menghukum orang, yaitu Wamen yang sebenarnya dia tahu apa yang dikerjakan.

Suratnya dari Pak Kakanwil?
Betul. Dari Pak Jhony. Tapi beliau sudah menyerahkan kepada saya segala sesuatunya untuk diselesaikan.

Laporan dari Pak Jhony, siapa pemukulnya?
Itu Anda kan sudah tahu. Jangan bicarakan lagi, ya. Apakah kita akan teruskan upaya perbaikan, kita jangan menengok ke belakang lagi. Saya akan coba mediasi soal ini.

Kenapa perlu membekukan sementara MoU dengan BNN?

Saya lihat MoU masih ada yang perlu disempurnakan. Agar standar operasi menjadi efektif dalam pemberantasan narkoba, tapi tidak menimbulkan dampak sampingan. Itu yang mendorong saya membekukan MoU. Saya sudah berjanji melaksanakan itu, dengan saya bertemu Kepala BNN. Saya bertemu sejak pukul 21.00 hingga 24.00 semalam.

Kapan MoU kembali aktif?
Saya berembuk dengan Ketua BNN dan deputinya, insya Allah sebelum Rabu sudah terwujud dan sudah bisa ada SOP efektif. Sementara mungkin pers sudah kecewa kami membekukan MoU, tapi bukan itu maksud saya. Sebab itu akan mengganggu kinerja Wakil Menteri yang bersungguh-sungguh dalam hal ini. Saya berharap setelah ada penyempurnaan SoP, Wamen bisa kembali melanjutkan kegiatan-kegiatan dengan SOP yang disepakati.

Memang SoP-nya bermasalah?
Oh itu soal teknis kalau saya katakan kepada Anda, sangat senang itu nanti pelaku narkoba di lapas. Hanya saya, Pak Wamen, dan pihak terkait dan jajaran kami seperti Pak Dirjen yang tahu. Tapi saya tak akan publikasikan itu.

Anda terkesan mengorbankan Wamen dengan membekukan MoU?
Keterlibatan Wamen untuk tindakan penindakan itu tindakan baik untuk menyampaikan pesan ada hal serius. Kenapa saya lakukan, supaya tidak muncul anggapan seakan-akan saya membekukan MoU karena menterinya pro-narkoba. Terlalu mudah menerjemahkan seperti itu. Saya mengerti kalau ada orang yang menafsirkan seperti itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

MoU berarti aktif pekan depan?
Insya Allah. Saya sudah sepakat dengan Pak Gories. Setelah bertemu dan berdiskusi panjang-lebar alhamdulillah, saya pulang, saya bisa tidur nyenyak tadi malam.

Apakah perubahan MoU akan menyurutkan langkah Kemenkumham?
Tidak boleh dong, kalau bisa lebih lagi. Kami akan kelola sebaik-baiknya. Kami sudah punya tredemark bagus, jangan diganggu.

Masalah narkoba sepertinya awet di Permasyarakatan
Sementara petugas pemasyarakatan saya jangan hanya dilihat. Jangan sampai mereka semuanya jadi mengendur semangatnya hanya karena kejadian ini. Bahwa ada kasus-kasus narkoba di pemasyarakatan, kami tak membantah. Tingkat hunian kita tinggi, 30 persen tahanan narkoba. Karena itu terkait dengan politik hukum negara ini dengan adanya penerapan hukuman minimal. Bayangkan memakai satu gram saja bisa dihukum empat tahun.

Kejadian ini saya harapkan ada hikmahnya. Saya harapkan Makhkamah Agung bisa juga mengeluarkan peraturan seperti Perma Nomor 22 tahun 2012 supaya yang diupayakan adalah rehabilitasi. Saya harap kejadian ini bisa memotivasi kita semua untuk sama-sama pikirkan. Dengan penerapan hukum seperti sekarang lembaga rehablitasi masih sangat kurang, akibatnya persentase penghuni lapas kasus narkoba setiap tahun akan terus naik. Dan selalu akan ada kasus narkoba di sana.

Tapi jangan lupakan juga bahwa kerja sama dengan BNN menyebabkan salah satu kalapas juga yang di Nusakambangan sudah menjadi penghuni penjara di Cilacap dengan hukuman 13 tahun.

Kami tidak pernah kendur dalam hal ini. Kalau kemudian saya bekukan dan biarkan, itu boleh tapi ini kan supaya bisa dicegah dulu kejadian-kejadian seperti ini. Dan saya segera berkoordinasi dengan BNN untuk membenahi apa yang ada di dalam penjara. Sambil kita menyingkirkan potensi insiden serupa.

Apa isi di pertemuan dengan para kru Ditjen Permasyarakatan?
Saya sampaikan, 'kalau saudara-saudara percaya pada saya, percayalah saya akan mengambil langkah terbaik menyelesaikan masalah ini. Saya akan mengambil langkah terbaik, dan tolong segera pulang ke pos masing-masing. Saya tidak membutuhkan Anda di Jakarta. Tetapi saya jamin, apa perasaan saudara, Insya Allah akan saya atasi dan saya akan berdiskusi dengan Wamen mengenai langkah yang saya ambil.'


Sikap petugas LP akumulasi sidak Wamen kemarin...
Tidak. Sidak-sidak sebelumnya tidak ada seperti itu. Sebenarnya kalau kemarin tidak ada petugas yang melakukan tindak kekerasan secara fisik, tidak akan masalah. Mungkin karena menunggu lama di pintu untuk dibuka sehingga jadi emosi. Ini harus kita hindari.


Dari internal banyak mengeluhkan Wamen?
Ya. Tetapi tidak ada lagi kepala divisi yang kemarin ada di Jakarta itu sudah balik semua.


Pak Amir menilai ada upaya mendiskreditkan Denny dari internal?
Tidak. Mereka sangat loyal, kok.


Kalau upaya menyerang Wamen dari eksternal?
Ya, mungkin, tapi kan tidak ada yang mengatakan pada saya seperti itu. Mungkin ada saja nuansa seperti itu, tapi jangan sampai kita berburuk sangka dululah.


Hubungan Anda dan Wamen selama ini?

Saya kira masyarakat bisa menilai. Saya dan Wamen tidak ada friksi seperti itu. Kerja sama saya dengan beliau sangat baik. Dan saya tahu saya membutuhkan Wamen di sini. Banyak tugas besar yang beliau lakukan. Apakah dalam Mutual Legal Assistance (MLA) dengan Hong Kong menyelamatkan aset, itu timnya langsung di bawah Wamen. Begitu juga yang di Swiss juga itu langsung di bawah beliau.

Saya rasakan benar dalam 6 bulan saya melihat banyak hal baru yang merupakan sumbangan pemikiran dia bagaimana reformasi birokrasi. Tidak ada lagi alasan kedekatan dengan menteri jadi alasan promosi, itu tidak. Itu yang salah satu kami bicarakan dengan beliau.

Posisi wamen digugat di MK. Sikap Anda?
Upaya-upaya menggugat posisi wakil menteri di MK, justru saya berada di paling depan membela. Karena saya merasakan betapa pentingnya posisi wakil menteri. Meski demikian kalau ada hal-hal yang bisa menimbulkan keadaan-keadaan harus kita lakukan langkah-langkah yang meng-clear-kan persoalan itu jangan seakan-akan saya melakukan pembiaran sehingga nanti aparat permasyarakatan harus terjaga semangat pengabdiannya tidak boleh mengendur.

Saya tahu saya butuh wakil menteri dan saya tahu peranan dia sangat membantu, tapi ada warga permasyarakatan yang harus saya jaga semangat dan aspirasi pengabdiannya. Saya melihat sendiri ternyata pegawai kami di Pekanbaru telah mengikhlaskan semuanya. Pak Wakil Menteri juga sudah mengakui bahwa salah satu pembantunya memukul. Ini keterbukaan. Saya ingin alternatif dispute resolution antara Wakil Menteri dan pihak-pihak tadi di bawah kendali saya agar segala sesuatu bisa terselesaikan dengan baik.

***

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Lima Polisi Pesta Narkoba, Kompolnas: Tak Layak Dipercaya Jadi Anggota Polri

3 jam lalu

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti saat di Istana Negara pada Jumat 14 Agustus 2022. Tempo/Hamdan C Ismail
Lima Polisi Pesta Narkoba, Kompolnas: Tak Layak Dipercaya Jadi Anggota Polri

Kompolnas minta Polda Metro Jaya melakukan pemeriksaan secara transparan dan profesional terhadap lima polisi diduga pesta narkoba


Dua Tersangka Tewasnya Remaja di Hotel Senopati Buka Jasa Open BO, Korban Diberi Inex dan Sabu

4 jam lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Dua Tersangka Tewasnya Remaja di Hotel Senopati Buka Jasa Open BO, Korban Diberi Inex dan Sabu

Polisi menangkap dua tersangka tewasnya seorang remaja di sebuah hotel di Senopati. Mereka membawa dua remaja ke hotel itu untuk open BO.


Kompolnas Minta Atasan Lima Polisi Terduga Pesta Narkoba Harus Diperiksa

6 jam lalu

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti saat di Istana Negara pada Jumat 14 Agustus 2022. Tempo/Hamdan C Ismail
Kompolnas Minta Atasan Lima Polisi Terduga Pesta Narkoba Harus Diperiksa

Lima polisi digerebek saat pesta narkoba di sebuah rumah di Depok. Kompolnas minta atasan lima polisi itu juga harus diperiksa.


Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

1 hari lalu

Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim) menunjukkan alat bukti narkoba berupa sabu, narkotika, dan jenis obatan-obatan terlarang di gedung Mabes Polri, Jakarta Pusat, Rabu, 13 Maret 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.


Polisi Ungkap Modus Penyamaran Narkotika: Dari Kue, Permen, hingga Liquid Vape

2 hari lalu

Pemeriksaan selebgram Chika Chandrika di Polres Metro Jakarta Selatan, Kamis, 21 April 2022. Chika diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan pengeroyokan oleh tersangka Putra Siregar dan Rico Valentino di sebuah kafe di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. TEMPO/ Faisal Ramadhan
Polisi Ungkap Modus Penyamaran Narkotika: Dari Kue, Permen, hingga Liquid Vape

Menyamarkan narkotika menjadi cairan liquid vape seperti yang dilakukan selebgram Chandrika Chika dan atlet eSports Aura Jeixy menambah daftar modus.


Cerita Warga Depok Sering Lihat Pria Tak Dikenal Kunjungi Rumah Polisi Pesta Narkoba

2 hari lalu

Ilustrasi Narkoba atau methylamphetamine. Getty Images
Cerita Warga Depok Sering Lihat Pria Tak Dikenal Kunjungi Rumah Polisi Pesta Narkoba

Cerita penangkapan lima anggota polisi pesta narkoba mulai terendus warga Kampung Palsigunung, Depok, Jawa Barat.


Belajar Buat Narkoba Sintetis dan Diedarkan, Pria di Tangerang Ditangkap Polsek Ciputat Timur

2 hari lalu

Barang bukti berbagai jenis narkoba diperlihatkan saat rilis pengungkapan kasus narkotika di Mapolda Metro Jaya, Selasa, 12 Juli 2022. Selama tiga bulan kebelakang, Polda Metro Jaya menyita barang bukti berupa 86,27 kilogram sabu, 241 gram heroin, 135 butir eksrasi, empat kilogram ganja, dan 202 gram tembakau sintetis. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Belajar Buat Narkoba Sintetis dan Diedarkan, Pria di Tangerang Ditangkap Polsek Ciputat Timur

Pengungkapan kasus narkoba jenis sintetis ini berawal saat kecurigaan seorang warga akan adanya penyalahgunaan narkoba di wilayah Larangan, Tangerang.


Deretan Kasus Polisi Pesta Narkoba, Terbaru di Depok

2 hari lalu

Ilustrasi tes narkoba. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Deretan Kasus Polisi Pesta Narkoba, Terbaru di Depok

Lima orang polisi pesta narkoba ditangkap di Kampung Palsigunung, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat.


Pelaku Perampas HP Pelajar di Depok Diduga untuk Pesta Narkoba dan Bayar Kontrakan

2 hari lalu

Pelaku perampas HP pelajar di Depok, Nickola Ahmad (19 tahun) dan Wahyu Asbullah (tengah, 21 tahun) di Polres Metro Depok.
Pelaku Perampas HP Pelajar di Depok Diduga untuk Pesta Narkoba dan Bayar Kontrakan

Nickola Ahmad (19 tahun) dan Wahyu Asbullah (21 tahun) mengaku merampas HP pelajar di Depok diduga untuk pesta narkoba dan bayar kontrakan.


Istri Bintang Emon Disebut Positif Narkoba Setelah Konsumsi Obat Flu, Kok Bisa?

2 hari lalu

Bintang Emon dan istrinya, Alca Octaviani. Foto: Instagram/@bintangemon
Istri Bintang Emon Disebut Positif Narkoba Setelah Konsumsi Obat Flu, Kok Bisa?

Bagaimana mungkin konsumsi obat flu bisa berdampak pada positif narkoba seperti yang dialami istri komika Bintang Emon?