TEMPO Interaktif,- "Ayo... ayo!" Tujuh anak berusia sekitar 10 tahun itu berteriak tiada henti, sambil memperhatikan beberapa tomcat yang sedang adu lari. Serangga berwarna merah, kuning, dan hitam itu diletakkan di atas kertas yang dilipat-lipat mirip tempat obat nyamuk. Nah, tomcat harus berlari melewati lipatan kertas tersebut.
Tomcat yang kalah langsung dieksekusi dengan diinjak memakai sandal. Tak tampak tanda-tanda mereka takut terhadap serangga yang belakangan menggegerkan warga di lima provinsi itu. "Tak takut karena sudah biasa," kata salah seorang anak, Novarina Anggraeni, Senin 26 Maret 2012. Tomcat milik Nova membikin kawan-kawannya ngeper. Tiga dari lima serangga koleksi siswi kelas IV Sekolah Dasar Negeri Gunung Anyar itu selalu menang.
Bocah-bocah itu mendapatkan tomcat aduan di sekitar tambak. Tomcat yang tertangkap dibawa ke arena pertandingan di pelataran kantor Kelurahan Gunung Anyar, Surabaya, dalam kantong plastik. "Asal tidak dipencet dan kena kulit, ya, tidak gatal," kata Anggara, teman Nova.
Serangga ini memang tak asing di kawasan di pesisir Surabaya, yang mayoritas masih berupa tambak dan hutan mangrove. Pada 2010, misalnya, sebuah rusun di kawasan Penjaringan diserbu hewan ini. Namun warga setempat menganggap kedatangan hewan ini sekadar peristiwa biasa. Serangan tomcat baru menjadi isu besar setelah menyebar ke daerah-daerah yang jarang berhadapan dengan hewan ini.
Kepanikan bahkan dirasakan pasangan suami-istri Dadan Supidandi, 38 tahun, dan Deti Mulyawati, 35 tahun, warga Kampung Warungjambe, Kelurahan Sayang, Cianjur, Jawa Barat. Saat gorden rumahnya dihinggapi tomcat kemarin, keduanya langsung melaporkan kasus itu ke ketua RT setempat.
Ketua RT Eman Sulaiman meneruskan laporan itu ke Dinas Kesehatan Cianjur. "Kami harap pemerintah tanggap. Sebab, kami awam mengatasi tomcat."
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur Sudrajat Laksana mengatakan orang Sunda biasanya menyebut tomcat itu cocopet. "Warga tidak usah panik. Cara aman menghindari racun gatalnya, tiup saja ketika serangga itu menempel di kulit," ujarnya.
l FATKHURROHMAN TAUFIK | DEDEN ABDUL AZIZ | ENI SAENI
Berita terkait
Petani Diminta Bantu Kembalikan Tomcat ke Sawah
Delapan Orang di Banyuwangi Terkena Racun Tomcat
Heboh BBM Naik, Demokrat Sibuk Diskusi Tomcat
Basmi Tomcat, Wereng Coklat Bisa Mengancam
Puluhan Warga Garut Kena Racun Tomcat
Mencipta Musuh Alami Tomcat